Tangerang, Semartara.News – Pendakwah kondang Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mengantar langsung keberangkatan umroh Guru Madrasah Diniyah (Madin) asal Demak, Kiai Ahmad Zuhdi yang menjadi sorotan publik lantaran harus membayar denda Rp25 juta karena menampar seorang murid yang melempar sendal ke arahnya.
Kiai Zuhdi berangkat umroh bersama istri dan mertuanya melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis pagi (24/7/2025)
Saat mengantar keberangkatan umroh tersebut, Gus Miftah menyampaikan proses keberangkatan umroh Kiai Muhdi beserta keluarganya mendapat kemudahan karena proses pembuatan dokumen keberangkatan umroh hanya memakan waktu 4 hari.
“Ini keajaiban, proses yang sangat begitu cepat kyai. Hari Senin bikin paspor, kemudian Hari Selasa pisa, Rabu Pisa keluar,” ucap Gus Miftah sambil merangkul Kiai Muhdi.
Awalnya, kata Gus Miftah, dirinya memberi pilihan kepada Kiai Muhdi anatar ingin diberangkatkan umroh atau rumahnya direnovasi yang akhirnya memutuskan untuk berangkat umroh.
Hadiah tersebut, lanjut Gus Miftah merupakan rasa simpati terhadap kehidupan kiai muhdi atas pengorbanan yang suddah meluangkan waktunya mengajarkan agama kepada anak-anak di desa atau di kampung, meski hanya mendapat bayaran rp450 ribu setiap 4 bulan sekali.
“Basic saya juga guru Diniyah. Bapak saya di Lampung juga guru diniyah. Jadi saya merasakan betul betepa pengorbanan guru Diniyah ini luar biasa, bahkan dengan syahriah atau uang sabun seadanya setiap bulan itu, tapi mereka begitu rido dan relanya,” ucapnya.
“Jadi itu yang kemudian memantik rasa simpati saya,” tandasnya.
Mendapat hadiah umroh dari Gus Miftah, Kiai Muhdi menyampaikan rasa syukurnya. Dirinya tak mengira ada hikmah yang luar biasa dari musibah yang menimpanya, sehingga bisa berangkat umroh bersama keluarga.
“Ya, betul kalau saya umrohnya dari abah (Gus Miftah). Alhamdulillah, saya nggak kebayang, di luar naluri saya nggak sampai situ,” katanya.
Sementara denda Rp25 juta yang diterimanya, Kiai Muhdi sejak awal sudah menerimanya dengan lapang dada, meski harus menjual motornya dan berpenghasilan hanya Rp450 setiap 4 bulan sekali.
“Teman-teman saya yang ngurusi, tapi tuntutan itu saya tanggung.Uang saya yang tanggung,” imbuhnya.
Dalam pantauan, keberangkatan umroh Kiai Muhdi bersama istri dan mertuanya terlihat hangat dan ceria, disambut para para pengunjung Bandara Soekarno-Hatta yang ingin berswafoto dengan Gus Miftah. (Kahfi)