Jakarta, Semartara.News – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) Tbk, hasil merger Gojek dan Tokopedia, menggarap bisnis analisa kelayakan kredit alias credit scoring melalui Tokoscore sebagai upaya menjaring pendapatan dari luar bisnis utama.
Dengan begitu, Tokoscore akan menjadi tulang punggung GoTo Finansial di bisnis pembiayaan ke pelanggan dan merchant. Kedua, Tokoscore memiliki potensi bisnis yang menjanjikan dengan mendatangkan pendapatan.
Menariknya, melalui bisnis credit scoring alternatif ini, GoTo berpeluang mendulang pemasukan dari luar tiga segmen bisnis utamanya, yaitu on-demand, e-commerce, dan teknologi finansial.
“Dari Tokoscore tentu harapan utamanya adalah penyaluran kredit yang lebih optimal sehingga membantu percepatan profitabilitas GoTo,” kata analis Investindo Nusantara Sekuritas, Pandu Dewanto, dikutip dari Antaranews, Kamis.
Tokoscore dengan layanan ICS-nya, kata Pandu, bisa menjadi pendongkrak pendapatan GoTo yang bersumber dari luar ekosistem. Sumber potensi pendapatan besar adalah berasal dari klien perbankan, multifinance, dan fintech untuk menjangkau para nasabah yang belum memiliki jejak kelayakan kredit dari Bank Indonesia (BI).
Selain mendatangkan benefit bagi GoTo, layanan credit scoring ini juga memberikan manfaat besar dalam mempercepat inklusi finansial. Tokoscore bisa menjembatani para pelaku UMKM, atau debitur individu, dalam mendapatkan akses pembiayaan dari institusi finansial formal, baik bank maupun non bank.
Terlebih GOTO baru-baru ini meluncurkan layanan GoPaylater Cicil di platform Tokopedia. Cara bayar inovatif ini memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian dengan cara mengangsur hingga 12 bulan.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai Tokoscore sebagai perusahaan penyedia layanan Innovative Credit Scoring (ICS) yang terafiliasi dengan Tokopedia, dan tercatat serta diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), merupakan bisnis potensial lainnya dari GoTo.
“Ini menarik bagi para mitra yang belum bankable seperti mitra driver Gojek dan tentunya bagi UMKM. Yang terpenting adalah bahwa ini mendorong inklusi keuangan,” ujarnya.