Tak hanya UMKM. Gojek juga fokus pada investasi teknologi dan sumber daya manusia untuk bisa meningkatkan user experience bagi para konsumen maupun mitra. Serta meningkatkan efisiensi untuk bisnis yang berkelanjutan.
Salah satu investasi strategis yang dilakukan Gojek pada 2020 adalah mengintegrasikan aplikasi Gojek secara global di Indonesia, Singapura, Vietnam dan Thailand.
Menurut Co-CEO Gojek Andre Soelistyo, hal ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat brand Gojek di pasar internasional sekaligus memberikan keleluasaan untuk percepatan pengembangan layanan di negara-negara Gojek beroperasi.
“Integrasi aplikasi Gojek secara global untuk menjangkau pasar internasional, hadirkan inovasi bagi pelanggan di Asia Tenggara. Dan penyatuan aplikasi ini bisa menjadi otomasisasi di Asia Tenggara lebih cepat,” ujar dia.
Andre mengatakan, fundamental perusahaan di tahun 2020 semakin kuat didukung oleh total nilai transaksi di dalam platform Gojek group (Gross transaction value – GTV) yang mencapai 12 miliar dolar AS (sekitar Rp170 triliun) atau meningkat 10 persen dibandingkan tahun lalu.
Pencapaian ini, didorong oleh transaksi dari pengguna aktif bulanan (monthly active users) Gojek yang telah mencapai 38 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara.
(JK)
Respon (2)