“Sebagai agent of change dan social of control , Kami mahasiswa akan selalu bersama-sama rakyat. Kemarin pada Kamis kita telah unjuk rasa. Nanti kita akan kembali aksi dengan jumlah massa yang lebih besar,” terangnya.
Senada dengan Ketua GMNI Kabupaten Tangerang, Endang Kurnia. Ia menegaskan, Mahasiswa/i di seluruh Indonesia khususnya Kabupaten Tangerang telah berkomitmen menolak keras keputusan Pemerintah yang menaikan harga BBM.
Hal itu dikarenakan, dampak dari kenaikan harga BBM jelas mencekik rakyat kecil. Karena, kenaikan BBM memiliki dampak yang sangat luar biasa bagi perekonomian masyarakat yang saat ini sedang mencoba pulih dari Pandemi Covid19.
“Kami menolak keras atas kenaikan BBM. Karena itu sangat menyusahkan masyarakat, khususnya masyarakat kecil. Kenaikan BBM akan berdampak bagi seluruh masyarakat, baik yang memiliki kendaraan ataupun tidak,” tandasnya.
Sebelumnya diketahui, bahwa Pemerintah Indonesia secara resmi telah menaikan harga BBM pada Sabtu (3/9/2022) lalu. Dengan rincian, Pertalite awalnya Rp 7,650/liter menjadi Rp 10.000/liter, Solar awalnya Rp 5,150/liter menjadi Rp 6,800/liter, dan Pertamax awalnya RP 12,500 menjadi Rp 14,500/liter. (Deri/Tri)