Oleh DR.dr.Robert Arjuna FEAS, Praktisi Dokter & Penulis ilmu Kesehatan
Jakarta, Semartara.News – Hari ini Indonesia sudah menembus angka 1 juta orang dan menduduki ranking ke-19 dunia, yang memakan korban 2,16 juta jiwa meninggal dunia dari wabah pandemi Covid-19 yang tak berkesudahan. Berbagai riset baik luar negari dan dalam negeri, untuk mencari pendeteksian virus corona yang mewabah 152 negara. Salah satu riset yang dikembangkan oleh putra Indonesia, yakni melalui institusi Universitas Gadjah Mada (UGM) secara resmi telah melakukan serah terima teknologi alat deteksi Covid-19 melalui embusan nafas yang diberi nama GeNose kepada Kemenristek/BRIN.
Alat deteksi Covid-19 hasil pengembangan para peneliti UGM ini memiliki kemampuan mendeteksi virus corona baru dalam tubuh manusia dalam waktu cepat. Tidak kurang dari 2 menit hasil tes sudah dapat diketahui apakah positif atau negatif Covid-19.Selain cepat melakukan deteksi dan memiliki akurasi tinggi, penggunaan alat ini jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan tes usap PCR. Satu unit GeNose yang diperkirakan seharga Rp40 juta dapat digunakan untuk 100 ribu pemeriksaan.
Mekanisme Kerja
Dian Kesumapramudya Nurputra salah satu peneliti memaparkan :”GeNose bekerja mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama nafas melalui embusan nafas ke dalam kantong khusus. Selanjutnya diidentifikasi melalui sensor-sensor yang kemudian datanya akan diolah dengan bantuan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence).”
GeNose telah melalui uji profiling dengan menggunakan 600 sampel data valid di 2 Rumah sakit yakni Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro Yogyakarta hasilnya menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen. Setelah melalui uji klinis tahap pertama, saat ini GeNose tengah memasuki uji klinis tahap kedua.”
Menristek/BRIN, Bambang Brodjonegoro, mengapresiasi alat deteksi Covid-19 lewat embusan nafas yang dikembangkan oleh tim peneliti UGM. Dia mengatakan pihaknya siap untuk mendukung uji klinis lanjutan GeNose dan berharap GeNose bisa segera dimanfaatkan secara masif oleh masyarakat. setidaknya pada bulan Desember 2020 alat ini dapat digunakan untuk skrining.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan akan memasang GeNose di seluruh stasiun kereta api. Masyarakat bisa menggunakan alat deteksi Covid-19 buatan peneliti UGM itu dan hal ini udah ditinjau oleh Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan di stasiun senen Kereta Api dan diuji hasil yang memuaskan.
Tim peneliti mengklaim alat ini dapat mendeteksi penderita Covid-19 dalam waktu kurang dari 2 menit. Mereka juga mengatakan, tingkat akurasi GeNose berada di kisaran 90 persen.Dengan harga 20 ribu per tes, dan akurasi di atas 90 persen, Genose buatan UGM Yogyakarta, tentunya menjadi terobosan penting dalam penanganan kasus covid-19 di Indonesia.
Kita berharap semoga tahapan uji klinis ini berlangsung lancar dan aman serta memiliki sentifitas dan akuradi yang bertepat guna bagi masyarakat ramai.kiranya terwujud impian para putra Indonesia turut andil dibidang riset dan tehnologi.semoga!
Sekilas info, semoga bermanfaat.
RobertoNews 928 《 28.1.21(20.50)
Dikutip dari Beritalima.com