Jakarta, Semartara.News – Kejadian kurang menguntungkan terjadi di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Kamis (24/9/2020).
Gedung Nusantara I DPR RI dan Gedung Kura-kura mati listrik sekitar pukul 11:30 WIB. Kejadian tersebut sontak membuat orang berhamburan keluar dari dua gedung tersebut.
Padamnya listrik di Gedung Nusantara I dan Gedung Kura-kura terjadi saat rapat Badan Legislasi (Baleg) tentang RUU Cipta Kerja (Ciptaker) sedang berlangsung. Akibatnya, rapatpun harus ditunda.
Anggota Komisi VI DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengatakan listrik padam di Gedung Nusantara I DPR RI terjadi sejak 11.30 WIB. Menurutnya saat itu, dirinya sedang melakukan rapat Badan Legislasi (Baleg) tentang RUU Cipta Kerja (Ciptaker)
“Ini Nusantara I. Tadi pas rapat baleg tiba-tiba mati lampu dan terpaksa rapat tersebut harus ditunda,” ucap Baidowi.
Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI lainnya, Ananta Wahana mengatakan listrik padam terjadi saat banyaknya aktifitas orang di DPR RI dan terjadi antrean di lift. “Ini tidak boleh terulang. Gedung sekelas DPR RI mati lampu saat banyak aktifitas terjadi di fasilitas penting negara,” ujar Ananta.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut melanjutkan, akibat listrik padam banyak anggota dewan harus naik-turun tangga karena banyaknya konsentrasi orang di lantai dasar. “Kalau naik tangga hanya satu atau dua lantai itu sehat, tetapi bisa dibayangkan kalau anggota dewan harus naik hingga lantai 21, itu jelas akan menjadi masalah dan sudah tidak sehat lagi,” ucap Ananta.
Legislator dapil Banten III tersebut mendapat informasi kalau banyak orang yang terjebak di lift, namun beruntungnya orang tersebut dapat keluar dengan selamat dan aman. “Kabarnya banyak orang terjebak di lift di dua lantai yang berbeda, bersyukur orang tersebut dapat dikeluarkan dengan aman dan selamat di lantai yang sama,” katanya.
Ananta menegaskan, pengelola gedung harus bisa mengantisipasi agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali ke depannya. Pasalnya saat listrik padam, membuat protokol kesehatan tidak berjalan dengan baik saat situasi pandemi seperti ini. “Kalau sampai protokol kesehatan tidak berjalan dan sampai membuat orang terpapar virus di Gedung DPR RI, maka akan memunculkan cluster baru dan tidak baik di dengar oleh masyarakat. Kalau DPR RI saja tidak siap, bagaimana dengan tempat-tempat lainnya,” tutup Ananta. (Agung).