Flu Burung Mengancam Pandeglang: Hasil Uji Temukan Penyebab Kematian Ayam

informasi terbaru tentang flu burung di Pandeglang, termasuk hasil uji laboratorium yang mengungkap penyebab kematian ratusan ayam
Petugas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang saat mengambil sampel ayam mati mendadak di Kecamatan Cigeulis beberapa waktu yang lalu. (Foto: Ist)

Pandeglang, Semartara.News Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang, Nasir, mengonfirmasi bahwa hasil uji laboratorium menunjukkan adanya infeksi virus flu burung atau avian influenza (AI) yang menjadi penyebab kematian ratusan ayam di Kecamatan Cigeulis. Temuan ini muncul setelah dilakukan pengujian terhadap sampel unggas beberapa waktu lalu.

Nasir menjelaskan bahwa hasil uji dari UPTD pelayanan dan pengujian veteriner (PPV) Provinsi Banten diterima pada Kamis, 23 Januari 2025. “Hasilnya menunjukkan bahwa kematian ratusan ayam tersebut disebabkan oleh infeksi virus Avian Influenza (AI) atau flu burung,” ujarnya dalam rilis yang disampaikan pada Jumat (24/01/2025).

Ia menekankan bahwa semua indikasi dari hasil uji laboratorium menunjukkan positif flu burung di tiga lokasi yang melaporkan kematian mendadak ayam, yaitu di Desa Ciseurehen, Desa Tarumanegara, dan Desa Karangbolong di Kecamatan Cigeulis. “Semua indikasi menunjukkan flu burung positif di ketiga lokasi yang melaporkan ayam mati mendadak,” jelasnya.

Berdasarkan hasil ini, Nasir mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti mengamankan ayam yang mati dengan cara membakar dan menguburnya, serta membersihkan kandang dengan desinfektan. Ia juga menyarankan agar masyarakat menghindari kontak dengan ayam yang sakit atau mati dan menggunakan masker saat merawat ayam kampung. “Sebaiknya gunakan masker saat mengurus ayam kampung,” tambahnya.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang telah mengirimkan tim dari UPT Puskeswan untuk menindaklanjuti kejadian ini. Tim tersebut terus memantau perkembangan kasus AI dengan mengambil sampel tambahan untuk dikirim ke laboratorium pusat. Nasir juga menghimbau pemilik ayam yang sehat untuk memberikan vitamin guna meningkatkan daya tahan ayam dan melakukan isolasi pada ayam di kandang. “Mengingat masa hidup virus AI ini hanya dua minggu,” terangnya.

Ia meminta pemerintah kecamatan dan desa untuk menyampaikan informasi ini kepada masyarakat dengan bijak agar penyebaran virus AI dapat segera dikendalikan. Nasir berjanji akan terus memberikan informasi mengenai perkembangan kasus flu burung ini sebagai bentuk kewaspadaan kepada masyarakat. “Kami juga akan menyampaikan hasil uji laboratorium lanjutan yang sedang diperiksa oleh laboratorium pusat,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Pelayanan dan Pengujian Veteriner (PPV) Dinas Pertanian (Distan) Banten, drh. Novia Herwandi, menambahkan bahwa hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa penyebab kematian ayam di Kecamatan Cigeulis adalah virus AI. “Kami telah melakukan uji laboratorium terhadap beberapa ayam yang mati mendadak di Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang. Hasilnya positif terinfeksi AI atau flu burung,” ucapnya. Pihaknya akan melakukan uji laboratorium lanjutan ke tingkat pusat untuk memastikan hasil tersebut. “Meskipun kami sudah mendapatkan hasil uji laboratorium, kami tetap akan mengirimkan sampelnya ke pusat untuk memastikan hasilnya,” ujarnya (*)

Tinggalkan Balasan