Menanggapi hal itu, Bendahara DKM Masjid Al-Azhom, Ahmad Rofiki mengatakan, daya beli masyarakat di Festival Al Azhom saat ini menurun karena dampak Covid-19 yang mengganggu perekonomian mereka.
“Mungkin masih berasa efek pandemi, jadi masyarakat fokus membeli yang lebih prioritas. Tapi, pedagang itu kalau saya tanya nggak ada yang ngeluh, lumayan aja kata mereka,” ujar Rofiki.
Rofiki mengungkapkan, pada Festival kali ini, pihaknya membuka sebanyak 60 stand. Dan hasil penyewaan stand itu, sambung dia, diperuntukan untuk kegiatan Masjid Al-Azhom selama Bulan Ramadhan,
“Stand itu kita sewakan. Uangnya, kita peruntukan pada kegiatan Masjid selama bulan Ramadhan seperti sahur, buka puasa, dan i’tikaf. Jadi semua itu, kita fasilitasi dengan gratis,” ujar dia sembari menambahkan Festival Ramadhan tersebut digelar setiap tahun sejak 2017 lalu selama 26 hari.
Selain menghadirkan stand untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pihaknya juga menghadirkan berbagai perlombaan seperti murottal, tahfidz, kyai cilik, hadroh, dan marawis.
“Tujuannya, untuk mensyiarkan dan meramaikan Masjid Al-Azhom dan juga untuk menyalurkan bakat adik-adik se-Tangerang Raya plus Pandeglang,” imbuhnya. (Kahfi/Tri)
