UMKM  

Festival Al-Azhom Dimeriahkan Ratusan Stand Kuliner dan Busana

Festival Al-Azhom Dimeriahkan Ratusan Stand Kuliner dan Busana
Koordinator Bazar Festival Al-Azhom 2024 Dedih Hermawan (kiri), saat memantau aktivitas stand-stand di Festival Al-Azhom, Senin malam, 8 Juli 2024. (Foto : Kahfi/Semartara.news)

Kota Tangerang, Semartara.News – Festival Al-Azhom ke-11 Kota Tangerang dimeriahkan ratusan stand kuliner dan busana yang tersebar di halaman Masjid Al-Azhom hingga lingkungan Pusat Pemerintahan (Puspem) Kota Tangerang.

Koordinator Bazar Festival Al-Al-Azhom, Dedih Hermawan menyampaikan kegiatan tersebut berlangsung mulai dari tanggal 6 – 17 Juli 2024, yang kurang lebih menghadirkan 171 stand untuk para pelaku UMKM Kota Tangerang.

Dedih menjelaskan stand-stand di Festival memiliki 2 lokasi berbeda. Lokasi pertama berada di halaman Masjid Al-Azhom dan di luar atau sekitar lingkungan puspem Kota Tangerang.

“Yang di dalam ini ada stand kuliner hijaiyah, 27 stand, 6 kosong. 5 stand di antaranya, diisis multi produk seperti fashion, peci, aksesoris dan sebagainya,” kata Dedih, saat ditemui di Festival Al-Azhom, Senin malam, (8/7/2024)

Selanjutnya, stand yang di luar, dibagi menjadi beberapa blok, misalnya, Blok A itu ada di deretan trotoar Masjid Al-Azhom, yang diisi stand Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sponsor, dan tematik.

“Tahun lalu, kan ada kuliner halal nusantara. Tahun ini, di Blok A ada 20 stand. Juga ada stand kuliner tematik halal Timur Tengah, ada nasi kebuli, roti arab, teh arab, dan lainnya,” terangnya.

Kemudian di hadapan Blok A, tambah Dedih, ada Blok B di trotoar Puspem Kota Tangerang, terdapat 30 stand terdiri dari 13 stand UMKM Kecamatan di bawah binaan Disperindagkop UKM.

“Sisa 17 stand multi produk UMKM umum. Bisanya yang tidak tertampung kita limpahan di situ” ujarnya.

Lalu, Blok C berada di sebrang atau sebelah sisi kanan masih di trotoar Puspem Kota Tangerang. Total 27 stand, 13 diantaranya stand UMKM binaan BKPMRI di setiap kecamatan.

“Sisanya 14 stand itu dikelola lingkungan. Dia tidak berkontribusi ke kita. Dia buka stand sendiri dan tanggung jawab sendiri,” jelasnya.

Selain itu, sambung Dedih, terdapat pasar rakyat di deretan jalan Lapas Anak Pria Tangerang. Ada sekitar 70 stand yang mendaftar ke pihak panitia.

Harga Sewa Stand

Adapun kontribusi ke pihak panitia, Dedi mengungkapkan, harga sewa per stand 3×3 meter untuk di dalam senilai Rp2,5 juta – Rp4 juta. Sementara stand di luar seharga Rp3 juta.

“Jadi totalnya kalau kita hitung 171 stand yang berkontribusi ke kita,” tuturnya.

“Saya jelaskan dari 171 itu, yang free hampir 50 plus 6 yang kosong jadi ada 56 yang tidak bisa mendukung dana ke kita,” jelasnya.

Di samping itu, Dedi mengatakan ada dana pengeluaran yang dikeluarkan pihak panitia. Contohnya, dana sewa stand ke pihak vendor, kemudian biaya listrik selama kegiatan festival berlangsung.

“Kami menyewa stand itu kan ada kas juga, gambarannya mungkin bisa di harga Rp800-Rp900 ribu per tenda. Listriknya, kami bayar ke PLN hampir Rp20 juta. Kami menyewa teknisi, dan lain-lain,” katanya.

“Jadi walaupun ada stand yang kosong atau free kita tetep bayar, ada kas yang keluar,” imbuhnya. (Kahfi/Red)

Tinggalkan Balasan