Duit Kotak Amal Minimarket Masuk Kantong Teroris, Gus Nabil Minta Pemerintah Investigasi

Anggota Komisi IX DPR RI Mochammad Nabil Haroen atau akrab disapa Gus Nabil meminta pemerintah menertibkan kotak amal minimarket yang diduga masuk kantong teroris. (Foto - Istimewa)

Jakarta, Semartara.News – Beberapa hari terakhir, Polisi mengumumkan bahwa salah satu sumber pendanaan terorisme, berasal dari kota amal minimarket. Sontak saja, temuan tersebut menimbulkan reaksi dari beberapa pihak, salah satunya Anggota Komisi IX, Gus Nabil.

Anggota Komisi IX DPR RI, Muchammad Nabil Haroen, meminta pemerintah untuk invetigasi temuan tersebut. Tak hanya itu, Gus Nabil sapaan akrabnya, pun meminta pemerintah, menertibkan kotak amal minimarket dan supermarket.

“Pemerintah dan pihak kepolisian harus investigasi secara mendetail, terkait dengan aliran dana dari kotak amal dan kegiatan filantropi di minimarket/supermarket, di seluruh kawasan di Indonesia,” tutur Gus Nabil.

“Jangan sampai dana yang terkumpulkan, menjadi sumber pendanaan dari kelompok radikal, teroris, maupun kelompok-kelompok, yang memiliki agenda bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya.

Selain itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan ini, mendorong pemerintah menertibkan regulasi terkait pola filantropi, serta memberi sanksi jika terjadi pelanggaran. Minimarket maupun supermartket, jelasnya, harus selektif dalam mengelola kota amal tersebut.

“Pemerintah melalui lembaga terkait, harus menertibkan regulasi dalam pola filantropi, sekaligus juga sanksi jika ada pelanggaran,” tegas Ketum Pagar Nusa ini.

“Pemerintah juga harus mensosialisasikan kepada pengelola minimarket/supermarket, agar selektif dalam pengelolaan dana kotak amal,” tegasnya.

Gus Nabil juga berpesan, agar masyarakat menyalurkan bantuan sosial mereka pada lembaga yang jelas. Seperti NUCare-Lazis Nahdlatul Ulama, Lazismu/Muhammadiyah, maupun lembada lain, yang kontribusinya sudah terbukti untuk kemanusiaan.

“Saya mengajak kepada warga untuk memberikan sedekah, infaq dan zakat kepada lembaga-lembaga yang jelas kontribusinya untuk bangsa dan kemanusiaan. Semisal NUCare-Lazis Nahdlatul Ulama, atau LAZISMU/Muhammadiyah, maupun lembaga lain, yang laporannya terpublikasi secara rutin ke publik, dan programnya jelas bermanfaat,” tuturnya.

Sebelumnya, Biro Penerangan Masyarakat Devisi Humas Polri, Brigjend Awi Setiyono menuturkan, bahwa kotak amal minimarket di Indonesia membiayai kelompok teroris Jamaah Islamiyah.

“Polri menemukan bahwa JI memiliki sejumlah dukungan dana yang besar. Dana ini sumbernya dari badan usaha milik perorangan, atau milik anggota JI sendiri,” kata Brigadir Jenderal Awi Setiyono di Jakarta, Senin (30/11/2020).

“Penyalahgunaan fungsi dana kotak amal yang kami temukan terletak di minimarket yang ada di beberapa wilayah di Indonesia,” ungkap Awi Setiyono dikutip dari suara.com.

Tinggalkan Balasan