Dua Sektor Properti Ini Masih Tangguh di Saat Pandemi

Dua Sektor Properti

Jakarta, Semartara.News – Ada dua sektor properti yang dianggap tetap Tangguh meski digempur oleh Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan hampir 2 tahun belakangan ini di Indonesia.

Adapun dua sektor properti itu adalah sektor residensial khususnya rumah tapak dan pergudangan modern, yang mencatatkan perumbuhan tinggi bahkan saat situasi sebelum adanya pandemi. Dimana, dua sektor ini masih akan terus dihadirkan oleh pengembang dan akan menjadi pendorong pertumbuhan sektor properti.

Saat berbagai kendala bisnis yang terjadi akibat pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2019 lalu, sektor residensial dan gudang logistk menjadi sektor yang paling tangguh khususnya di wilayah Jabodetabek. Hal ini akhirnya juga terus menarik para pemain lokal maupun internasional untuk terus mengembangkan dua sektor ini.

Pandemi yang sangat berdampak pada mayoritas pasar real estat di wilayah Jabodetabek seperti perkantoran, ritel, dan apartemen tapi tidak begitu dengan properti hunian tapak dan pergudangan modern. Hal ini membuat dua sektor ini justru tumbuh lebih tinggi dibandingkan saat situasi sebelum adanya pandemi.

Menurut Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim, ketidakpastian yang sebelumnya belum pernah terjadi seperti saat situasi pandemi Covid-19, justru menjadi momentum untuk sektor pergudangan modern dan landed house terus meningkat hingga mencapai angka tertinggi.

“Permintaan gudang logistik modern tetap kuat khususnya untuk kebutuhan e-commerce yang menjadi pendorong utamanya. Karena persediaan yang terbatas, gudang multi penyewa bisa relatif lebih cepat tersewa sehingga okupansi untuk segmen ini sangat sehat,” ujarnya.

Sektor pergudangan logistik juga terus berubah dengan cepat untuk periode lima tahun terakhir dan menjadi lebih cepat dengan adanya pandemi. Pengembang yang makin menyadari potensi dari sektor ini juga terus menawarkan produk ke pasar dengan berbagai fitur maupun keunggulan lain yang lebih spesifik.

Rekor penjualan juga dicatat untuk pasar rumah tapak sejak tahun 2020 lalu dan tren yang positif ini terus berlanjut sepanjang tahun 2021. Banyak pengembang yang akhirnya mengalihkan fokusnya untuk pengembangan rumah tapak bahkan kawasan yang tadinya dikembangkan untuk proyek apartemen bisa diubah menjadi rumah tapak.

Hal ini juga membuat ada banyak kolaborasi dan kerja sama yang dilakukan untuk pengembangan proyek residensial. Akhirnya, pandemi tidak menghalangi pengembang untuk meluncurkan proyek barunya bahkan hingga yang berskala kota seiring permintaan pasar yang masih sangat kuat.

Rumah tapak menjadi segmen properti yang paling disukai terlebih yang menyasar segmen menengah dengan harga affordable ditambah metode maupun berbagai skema pembiayaan yang menarik. Proyek residensial dengan fasilitas lengkap dan aksesibilitas ke jalan tol dan transprotasi umum menjadi yang paling banyak diserap pasar.

“Pada awal tahun ini pemerintah juga sudah menerbitkan aturan perpanjang insentif PPN dengan harga tertentu yang akan berdampak sangat baik untuk pasar. Konsumen akan memanfaatkan situasi ini sementara pengembang dan perbankan akan mendorong untuk terus meningkatkan kinerja bisnisnya. Dua sektor residensial dan pergudangan ini masih akan menarik dan menjadi salah satu faktor yang memicu pertumbuhan sektor properti,” beber Yunus.

Tinggalkan Balasan