Jakarta, Semartara.News – Dua BUMN klaster pangan mendatangkan daging sapi beku boneless dari Brazil sebanyak 420 ton. Kedua BUMN itu adalah PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Berdikari (Persero). Impor daging sapi beku tersebut dilakukan secara bertahap demi menjaga stabilitas harga daging, serta memenuhi ketersedeiaan pasokan menjelang hari raya Idul Fitri 1442H.
Direktur Utama PT RNI (Persero), Arief Prasetyo Adi, dalam keterangannya yang dikutip dari LKBN Antara mengatakan, upaya menjaga ketersediaan daging sapi ini sejalan dengan peningkatan ketahanan pangan nasional. Selain itu, impor daging ini juga membuka kesempatan untuk mengkaji sejauh mana kualitas produk daging sapi asal Brasil.
“Ini kesempatan untuk melihat kualitas daging sapi asal Brasil. Hal ini merupakan bagian dari upaya agar impor tidak sekedar untuk memenuhi pasokan, tetapi juga proses pembelajaran agar industri daging sapi dalam negeri semakin lebih baik,” ungkap Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Minggu (2/5/2021).
Menurut Arief, hal tersebut sejalan dengan arahan Menteri BUMN, Erick Thohir kepada RNI, untuk mengkaji skema transformasi pangan komoditas daging, mulai dari kajian asal produk negaranya, kualitas daging sapinya serta model bisnisnya. Salah satu langkah transformasi pangan daging ini, yaitu adanya rencana pembelian peternakan sapi di Belgia untuk menekan impor daging kedepannya.
Arief mengakui, BUMN klaster pangan, khususnya yang bergerak dalam industri peternakan masih menerima penugasan impor dari Pemerintah lantaran kebutuhan daging yang meningkat, dan produksi dalam negeri yang terbatas, apalagi menjelang hari raya. “Sampai dengan akhir tahun 2021 RNI melalui Berdikari akan mendistribusikan sebanyak 20 ribu ton daging sapi,” kata Arief.
Kedatangan pertama daging sapi beku boneless asal Brasil sebanyak 140 ton telah tiba di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (1/5/2021). Selanjutnya dijadwalkan akan tiba sekitar empat kontainer lagi sebelum lebaran.
Direktur Utama PT Berdikari (Persero), Harry Warganegara mengatakan, kedatangan pasokan daging sapi ini merupakan bagian dari realisasi penugasan pemerintah guna mencukupi kebutuhan daging sapi di tengah hari besar keagamaan nasional (HBKN), khususnya di bulan puasa dan menjelang Idul Fitri.
“Realisasi penugasan impor ini untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dengan stok yang tersedia, sehingga dapat membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan daging menjelang hari raya,” kata Harry.