Medan, Semartara.News – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumatera Utara (Sumut), optimis, Muktamar IX yang dilaksanakan dengan sistem Zonasi bisa berjalan sukses. Pasalnya, menurut Ketua DPW PPP Sumut, Yulizar Pariagutan Lubis, dengan perkembangan teknologi 4.0, Muktamar IX PPP, memungkinkan memungkinkan pertemua tanpa bertatap muka langsung.
Muktamar IX PPP rencananya digelar pada 18-21 Desember, baik secara virtual maupun fisik. Pada gelaran lima tahunan tersebut, PPP membagi sistem 10 Zonasi. Dari 10 Zonasi tersebut, Kota Makasar ditunjuk sebagai Zona Utama dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti penerapan 3M, yakni mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak.
Selain itu, para peserta Muktamar juga diwajibkan melakukan tes polymerase chain reaction test (PCR) atau usap. Diharapkan 3-5 hari sebelumnya mereka melakukan test PCR tersebut.
“Dengan menerapkan kehadiran fisik dan virtual, Muktamar ini akan sukses. Hal ini juga membuktikan, kalau PPP mampu mengakselerasi kemajuan teknologi 4.0. Sistem pertemuan dilakukan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi, ”ungkap Yulizar, Minggu (13/12/2020).
Selama ini masyarakat dunia, termasuk Indonesia, tutur Yulizar, sudah mulai terbiasa dengan pertemuan virtual. Sebagai condoh, dari Sekolah dan kuliah, rapat Kabinet hingga parlemen, juga dilakukan virtual. “Begitu juga, banyak pertemuan internasional yang diikui oleh negara di berbagai belahan dunia, bisa dilakukan secara virtual dan sukses. Keputusan pertemuan pun bisa menjadi pegangan yang diakui oleh semua pihak,” jelasnya
Bagi dunia kepartaian di Indonesia, Muktamar di 10 zona secara virtual ini, merupakan terbosan pertama. Muktamar bisa tetap dilakukan dengan tetap berpegang pada AD/ART, dan menerapkan protokol kesehatan.
“Buat saya ini terobosan baru, unik dan menarik, melaksanakan kegiatan dengan skala besar seperti muktamar, dilakukan secara virtual dengan sistem zonasi. Ini mungkin satu-satunya organisasi atau partai politik, yang melaksanakan mukamar dengan konsep zonasi,” ujarnya.
Muktamar IX PPP, lanjut Dia, akan menjadi pilot project pertama di Indonesia yang melaksanakan kegiatan dengan skala besar menggunakan virtual dan sistem zonasi. Ini juga menjadi percontohan buat oraganisasi, partai atau institusi lainnya, bahwa, pandemi Covid-19, tidak menjadi halangan untuk menggelar pertemuan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Yulizar berharap, muktamar ini menghasilakan semangat dan meningkat soliditas kader untuk bekerja sama, dan bekerja dalam membesarkan PPP. Muktamar ini juga, diharapkan bisa semakin mendekatkan kader PPP pada perkembangan teknologi informasi, dan memanfaatkannya untuk membesarkan partai.
“Ini adalah titik awal bangkitnya PPP, sebagai lokomotif yang bisa membawa dan menampung aspirasi umat, membangun persatuan dengan pembangunan,” tambahnya.
Tak hanya itu, Muktamar IX ini, lanjut Yulizar, bukan hanya mencari ketua umum. Namun, harus kembali pada khittohnya, yakni, kembali pada umat. Sebab, sebagai partai yang didirikan ulama, PPP harus selalu memperjuangkan kepentingan umat
“PPP harus menunjukkan jati dirinya sebagai partai Islam yang memperjuangkan kepentingan umat, partai yang kembali pada khittohnya. Dan saya melihat perjalanan muktamar kali ini penuh dengan keguyuban, rukun dan penuh kekeluargaan. Ini menandakan PPP solid dan siap besar kembali,” pungkasnya.