Jakarta, Semartara.News – Lembaga DPR ingatkan pemerintah soal vaksin booster, agar jangan sampai dikomersilkan, terlebih khusus kepada masyarakat yang akan menjalani vaksinasi booster di setiap wilayah yang ada di Indonesia.
Penegasan DPR ingatkan pemerintah soal vaksin booster tersebut, agar tidak dikomersilkan, diungkapkan oleh Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat atau Korkesra, Muhaimin Iskandar, seraya mengungkapkan kalau dirinya sudah sejak lama mendorong vaksin booster yang merupakan vaksin penguat atau dosis ketiga, untuk digratiskan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Menurut dia, vaksin adalah hak masyarakat dan tidak boleh dikomersialkan. “Sekali lagi saya sampaikan bahwa vaksin itu adalah hak masyarakat yang harus difasilitasi oleh negara. Mau vaksin pertama, kedua, maupun booster,” tegas Muhaimin Iskandar, sebagaimana dilansir dari situs DPR RI.
Muhaimin Iskandar juga menyambut baik keputusan Presiden Joko Widodo yang menggratiskan vaksin Corona dosis ketiga atau booster. Cak Imin mengaku ini yang ditunggu-tunggu masyarakat. “Tentu saja ini (vaksin booster gratis) kabar baik dari Pak Jokowi untuk kita semua. Ini yang kita tunggu-tunggu,” ungkap Gus Muhaimin.
Gus Muhaimin juga mendorong pemerintah tetap mengoptimalkan vaksinasi tahap satu dan dua. Menurutnya percepatan vaksinasi sebagai kunci agar pandemi di Indonesia dapat segera terselesaikan. “Memang target vaksinasi 40 persen dari populasi pada 2021 tercapai. Tapi target besarnya sebanyak 70 persen populasi kan belum tercapai. Jadi saya harap (vaksin) booster-nya jalan, sambil lalu terus dilakukan percepatan vaksinasi dosis pertama dan kedua,” papar legislator dapil Jawa Timur VIII tersebut.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumumkan rencana pemerintah menggelar vaksinasi Corona dosis ketiga mulai 12 Januari 2022. “Mulai 12 Januari 2022 pemerintah akan melaksanakan vaksinasi ketiga dengan prioritas bagi lansia dan kelompok rentan. Pemberian vaksin ini gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia, karena saya tegaskan keselamatan rakyat adalah yang utama,” ujar Presiden