Dolar Naik Pasca Menteri Keuangan Amerika Indikasikan Ekonomi Kuat

Menteri Keuangan Amerika
Uang dolar AS dan euro. (Foto - Antara/Reuters)

New York, Semartara.News – Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen, dan Ketua Federal Reserve (Fed), Jerome Powell, mengindikasikan dalam Kongres bahwa mereka mempunyai kepercayaan pada ekonomi Amerika Serikat kuat. Alhasil, pernyataan tersebut berimbas pada nilai mata uang Dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan pada Rabu (24/3/2021) kemarin (Kamis Pagi).

Sebagaimana yang semartara.news kutip dari LKBN Antara, Indeks dolar yang menyentuh level tertinggi empat bulan di awal sesi, didukung oleh aliran permintaan mata uang safe-haven, bahkan ketika beberapa investor resah atas potensi kenaikan pajak AS.

Nilai tukar Dolar naik 0,2 persen terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingannya menjadi 92,5100. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun turun sedikit menjadi 1,612 persen, tetapi, tetap mendekati level tertinggi baru-baru ini setelah lelang surat utang bertenor lima tahun.

“Dolar akan naik lebih lanjut, peluncuran vaksin kami akan datang,” kata Direktur Pelaksana Analisis Mata Uang Global Action Economics, Ronald Simpson.

“Eropa sedang menghisap angin di front vaksin,” terangnya.

Euro-dolar merosot 0,24 persen menjadi 1,1821 dolar AS pada Rabu (24/3/2021).

Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen, mengatakan kepada Kongres, bahwa, dia terbuka bagi bank-bank untuk membeli kembali saham dan membayar dividen, sebuah pandangan terbaru yang menunjukkan kepercayaannya pada perekonomian.

Ketua Fed, Jerome Powell, juga mengatakan bahwa menurutnya, 2021 akan menjadi “tahun yang sangat, sangat kuat dalam kasus yang paling mungkin.”

Namun risiko tetap ada, seperti kebangkitan COVID-19 yang sedang berlangsung di Eropa, dan kemungkinan kenaikan pajak di Amerika Serikat. Inflasi juga dapat meningkat karena gangguan dalam rantai pasokan menimbulkan tekanan biaya bagi produsen, dengan aktivitas pabrik-pabrik AS meningkat pada awal Maret.

Aktivitas bisnis zona euro secara tak terduga tumbuh bulan ini, sebuah survei awal menunjukan, tetapi dengan sebagian besar Eropa menderita gelombang ketiga infeksi Virus Corona dan tindakan penguncian yang diperbarui, itu mungkin tidak berlangsung hingga April.

Indeks yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekeranjang mata uang utama rivalnya telah melonjak hampir tiga persen sepanjang tahun ini, mengacaukan ekspektasi yang dipegang luas di antara para analis untuk penurunan. Mata uang safe-haven yen menguat 0,14 persen terhadap dolar AS dalam perdagangan sore di Amerika Serikat.

Dolar Australia – dianggap sebagai proksi likuid untuk risiko – melemah lebih lanjut pada Rabu (24/3/2021). Aussie tergelincir ke level 0,7582 dolar AS, level yang tidak terlihat sejak 5 Februari, sebelum pulih. Di pasar mata uang kripto, bitcoin naik hampir 2,0 persen menjadi 55.377 dolar AS, masih di bawah rekor tertingginya di 61.781,83 dolar AS.

Tinggalkan Balasan