Budaya  

Disbudpar: Masjid dan Makam Kali Pasir Jadi Wisata Religi

Disbudpar: Masjid dan Makam Kali Pasir Jadi Wisata Religi
Masjid Jami Kali Pasir, salah satu Cagar Budaya Kota Tangerang

Kota Tengerang, Semartara.News – Wacana Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menjadikan Masjid dan Makam Kali Pasir sebagai wisata religi. Sabtu, (21/05/22)

Cagar Budaya Kali Pasir dianggap memiliki potensi menjadi wisata religi. Sehubungan dengan itu, Kepala Dinas (Kadis) Disbudpar Muhammad Noor, mengatakan memiliki cita-cita Cagar Budaya Kali Pasir menjadi wisata kuliner.

“Kedepannya memang akan menjadi wisata religi, bahkan langkah kami sudah bekerjasama dengan teman-teman Disperindag. Cita-cita kami, nanti sepanjang susur sungai akan kita jadikan kuliner siang dan malam. Kita hias sedemikian rupa,” papar Noor, saat berkunjung ke Mesjid Kali Pasir. Kamis, (19/05/22).

Sementara itu, melihat ramainya pengunjung, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Sumangku Getar, menambahkan bahwa masjid ini menjadi aset dan potensi tempat wisata Kota Tangerang.

“Baru kita saksikan, masjid kita banyak pengunjung, ada puluhan ibu-ibu dan pengunjung dari luar kota. Hal itu membuktikan bahwa masjid ini menjadi aset dan potensi Kota Tangerang,” katanya.

Selain itu, Sumangku menambahkan soal pelestarian pihaknya sudah melakukan pembangunan dan penataan. Namun, pelestarian tetap perlu kembali dilakukan. Terlebih lagi, soal pusaka di puncak masjid agar tidak hancur atau musnah.

“Selanjutnya, sangat perlu kita lakukan pelestarian lagi. Salah satunya, menyimpan pusaka di puncak masjid yang dikhawatirkan hancur, atau terkena musibah, kemudian sulit kita mencarinya lagi. Karena itu, pusaka aslinya bisa kita simpan di museum, kemudian kita bikin replikannya,” terang Sumangku kepada wartawan Semartara.

Disbudpar: Masjid dan Makam Kali Pasir Jadi Wisata Religi
Disbudpar bersama tim peneliti, dan penjaga masjid dan makam Kali Pasir

Wilayah Kali Pasir Komplit Sejarah

Di samping itu, tim peneliti sejarah, Syariat Alfiyah menyampaikan bahwa Cagar Budaya Kali Pasir tempat penting penempatan bersejarah. Terlebih lagi, memiliki beragam benda dan banunan bersejarah.

“Di sisi lain, lokasi ini yang paling komplit, karena selain ada masjid dan nisan tua, di dekatnya juga ada Wihara tua, ada sungai besar (Cisadane), kemungkinan pasarnya juga pasar tua. Karena itu, inilah salah satu tempat yang paling signifikan dalam urgensi penempatan sejarah,” ungkap Alfiyah.

Alfiyah mengucapkan terima kasih kepada Disbudpar. Dan, berharap Cagar Budaya Kali Pasir dapat berkembang.

“Kita sangat berterima kasih dan memiliki harapan kawasan ini dapat berkembang. Terlebih lagi, masjid ini bisa menjadi cahaya,” tutupnya. (Kahfi/Tri)

Tinggalkan Balasan