Direktur IPI : Elektabilitas AHY Jauh di Atas Moeldoko

Elektabilitas AHY
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, di mana gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. (Foto – Antara)

Jakarta, Semartara.News – Elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang, masih ungguli Ketua Staf Presiden (KSP), Moeldoko. Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Public Institut (IPI), Karyono Wibowo, peluang AHY masih jauh lebih terbuka dari pada Moeldoko.

“Kalau membaca peluang Moeldoko dalam kontestasi pilpres, Masih agak jauh dibandingkan dengan AHY,” kata Karyono Wibowo, dilansir LKBN Antara di Jakarta, Sabtu (6/5/2021).

Pandangan itu, terang Karyono, terlihat dari hasil sejumlah survei yang mengukur peluang Capres pada Pemilu 2024 yang akan datang. Menurutnya, nama Moeldoko jarang muncul di berbagai survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga. Dan jika pun itu ada, Moeldoko masih berada di bawah AHY.

“Jadi, untuk sementara, Moeldoko masih keok melawan Ketua Umum Partai Demokrat itu di bursa Pilpres, meskipun, elektabilitas AHY masih jauh di bawah jika dibandingkan dengan figur Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan,” terang Karyono.

Kendati demikian, menanggapi asumsi yang berkembang, tentang sejauh mana, isu pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat berdampak pada elektabilitas Moeldoko dalam bursa capres, masih harus diuji melalui survei persepsi publik.

“Untuk mengukur ada pengaruh atau tidak, dan seberapa besar pengaruh isu pengambil alihan kepemimpinan Demokrat terhadap elektabilitas Moeldoko, semestinya diuji menggunakan instrumen penelitian,” tutur Karyono.

Dalam konteks elektabilitas pilpres, posisi saat ini, pamor AHY tentu lebih moncer dibanding Moeldoko. Sebab, AHY memiliki panggung sebagai ketua umum partai. Selain itu, bedanya dengan Moeldoko, lanjut Karyono, AHY lebih bebas bergerak dan menarasikan dirinya sebagai kandidat Presiden. Meski memiliki panggung, mantan Panglima TNI itu tidak sebebas AHY, karena posisinya berada di dalam lingkaran kekuasaan.

“Moeldoko harus mencermati situasi dan mengakulasi risiko politik jika ingin maju di pilpres. Moeldoko masih harus mencermati dari celah mana agar dapat berselancar dalam arena Pilpres,” ujarnya.

Pada posisi sekarang, Moeldoko memang ketinggalan start dengan AHY. Akan tetapi, bukan berarti Moeldoko tidak memiliki peluang untuk mengejar AHY. “Jika Moeldoko mendapat kesempatan dan ada momentum yang tepat, peluang untuk mengejar elektabilitas AHY tidak terlalu sulit, karena, elektabilitas AHY cenderung masih lemah dan cukup jauh jika dibandingkan Ganjar, Prabowo, dan Anies,” Pungkas Karyono.

Tinggalkan Balasan