Kota Tangerang, Semartara.News – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang melakukan pengecekan kandungan jajanan takjil di 13 Kecamatan secara berkala, Kamis (7/4/22).
Pengecekan tahap pertama terlaksana sepanjang Kecamatan Larangan, Karang Tengah, Pinang, Batuceper dan Kecamatan Cibodas. Ratusan sampel dari berbagai pusat keramaian jajanan takjil, melakukan screening cepat, mengetahui ada tidaknya kandungan kimia dan bakteri berbahaya.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Indri Bevy mengungkapkan pihaknya mengambil 25 hingga 30 sampel takjil setiap kecamatan. Mulai dari soto mie, bakso, sempol, kerupuk kuning, cincau, pacar cina, kwetiau, cendol hijau dan hitam, lumpia dan jenis takjil lainnya.
“Pada hari pertama kemarin, hasilnya kita temukan beberapa kandungan formalin dan boraks. Kandungan formalin yaitu pada mie kuning basah dan soto mie. Boraks pada cincau hijau dan kwetiau,” ungkap dr Bevy.
Ia pun menjelaskan, akan melakukan tindakan persuasif kepada para pedagang yang dagangannya mengandung boraks atau formalin. Bersama Puskesmas, Kecamatan dan Kelurahan akan melakukan pembinaan dan edukasi kepada para pedagang yang bersangkutan.
“Pada momen tersebut,kami akan mengedukasi bahaya terparah akan kandungan kimia yang mereka pakai. Selain itu, kami juga akan memberikan pemaparan jenis-jenis bahan pengganti yang aman atau layak kosumsi untuk konsumen,” jelas dr Bevy.
Kegiatan ini bertujuan sebagai tanggung jawab Pemkot Tangerang dalam melakukan pembinaan atau pengawasan pangan yang beredar.
“Kami pun mengimbau, masyarakat untuk lebih cerdas dalam berbelanja takjil. Jangan terpengaruh atau tergiur dengan warna yang terlalu cerah atau tekstur yang terlalu kenyal,” imbaunya. (Ak/Say)