Di Tengah Pandemi Sumsel Datangkan Investasi 38 Triliun

Investasi
Ilustrasi - Blok Migas Sakakemang milik Repsol di Kabupaten Musi Banyuasin. (Foto - Antara)

Palembang, Semartara.News – Di tengah pandemi COVID-19, Provinsi Sumetera Selatan mendatangkan Investasi sebesar Rp38 Triliun  sepanjang 2020. Capaian tersebut, menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Setempat, Megaria, melebihi target yang ditetapkan, yakni sebesar Rp26 Triliun.

“Ini menunjukkan Sumsel masih menjadi primadona bagi para investor untuk menanamkan modalnya,” kata dia dikutip dari LKBN Antara, Senin (1/2/2021).

Sektor Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi faktor utama terhadap realisasi positif di atas. Sebab, PMDN sendiri, diketahui mampu menghimpun dana Investasi mencapai Rp15,82 Triliun. Megaria menjelaskan, ada sejumlah sektor yang membuat Investor tertarik unutk berinvestasi di Sumatera Selatan. Di antaranya, pertambangan, kontruksi, perkebunan, dan jasa.

“Terdapat sekitar 2.103 proyek dari PMDN yang dilaksanakan sepanjang 2020,” tutur Megaria.

Sementara untuk nilai penanaman modal asing (PMA), imbuhnya, mencapai 1,5 miliar dolar AS (USD), dengan total jumlah proyek yang dibangun sebanyak 662 proyek. Mega mengatakan, pihaknya terus menarik minat investor, baik dalam maupun luar negeri untuk mau berinvestasi di Sumsel.

Beberapa upaya yang telah dilakukan di antaranya, melakukan promosi sumber daya yang dimiliki Sumsel. “Bukan hanya dari sisi SDA saja. Tapi juga kualitas SDM, infrastruktur, dan potensi sumber daya lainnya,” ucapnya.

Kelancaran perizinan juga menjadi salah satu fokus perhatiannya. Saat ini, pemerintah pusat nantinya akan langsung turun ke daerah guna mensosialisasikan pelaksanaan UU Cipta Kerja yang tahun lalu sudah disahkan. “Nantinya akan ada sosialisasi langsung untuk UU Cipta Kerja. Terutama yang berhubungan dengan investasi dan iklim dunia usaha,” terangnya.

Untuk target tahun ini, Mega mengatakan, Pemprov Sumsel belum mendapatkan surat resmi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI.

Tinggalkan Balasan