Tanjung Pinang, Semartara.News – Kenaikan ekspor sektor nonmigas memicu kegiatan ekspor di Provinsi Kepri pada bulan Maret 2021 naik 12,67 persen dibanding Februari, yaitu dari 1,203 miliar dolar AS menjadi 1,356 miliar dolar AS.
“Ekspor nonmigas Maret 2021 mencapai 15,94 persen dibanding Februari. Sementara ekspor migas turun 0,47 persen,” kata Kepala BPS Provinsi Kepri, Agus Sudibyo, dikutip dari LKBN Antara, Sabtu (17/4/2021).
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, kata Agus, ekspor di daerah itu juga mengalami kenaikan sebesar 36,02 persen, yaitu dari 997,02 juta dolar AS menjadi 1,356 miliar dolar AS.
Kenaikan nilai ekspor Maret 2021 dibanding Maret 2020 disebabkan oleh naiknya ekspor sektor migas sebesar 12,23 persen dan sektor nonmigas sebesar 42,47 persen. Total ekspor kumulatif bulan Januari-Maret 2021 Provinsi Kepri sebesar 3,680 miliar dolar AS. Jika dibanding dengan total ekspor kumulatif Januari-Maret 2020 mengalami kenaikan sebesar 16,75 persen, yaitu dari 3,152 miliar dolar AS menjadi 3,680 miliar dolar AS.
“Naiknya nilai ekspor Januari-Maret 2021 disebabkan oleh naiknya ekspor kumulatif migas sebesar 4,45 persen dan sektor nonmigas sebesar 20,19 persen,” ungkap Agus.
Lebih lanjut, Agus menyampaikan, negara tujuan ekspor nonmigas Provinsi Kepri pada Maret 2021 dengan nilai terbesar, yaitu ke Singapura mencapai 334,31 juta dolar AS. Ekspor nonmigas ke Singapura pada Maret mengalami kenaikan 24,93 persen dibanding Februari. Sedangkan bila dibandingkan Maret 2020 mengalami kenaikan sebesar 19,10 persen.
Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar kedua selama Maret 2021 adalah Tiongkok yang mencapai 307,62 juta dolar AS. “Selama Januari-Maret 2021, negara tujuan ekspor nonmigas terbesar di Provinsi Kepri juga ke Singapura yang mencapai 898,44 juta dolar AS atau 30,33 persen dari total ekspor nonmigas selama Januari-Maret 2021,” demikian Agus.