Deviden PDAM TB Minim Karena Pemkab Tangerang “Separuh Hati” Menyerahkan Konsumen PDAM TKR ke Kota Tangerang

Ketua Komisi III Bidang Keuangan dan Perekonomian, DPRD Kota Tangerang, Banten, Anggiat Sitohang.

Kota Tangerang, Semartara.News – Anggota DPRD Kota Tangerang menilai pemberian laba bersih (Dividen) Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Benteng (PDAM TB) untuk pendapatan asli daerah (PAD) Kota Tangerang yang hanya Rp500 juta pertahun sangatlah kecil.

Hal itu terjadi, lantaran setengah hatinya Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja (Perumda TKR) Kabupaten Tangerang, untuk menyerahkan konsumennya yang ada di Kota Tangerang pada PDAM TB.

Demikian kata Wakil Ketua Komisi III Bidang Keuangan dan Perekonomian, DPRD Kota Tangerang, Banten, Anggiat Sitohang kepada Semartara.News melalui telpon genggamnya, Jumat (22/7/2022) malam.

Konsumen yang ada di Kota Tangerang, lanjutnya, 80 persen masih menjadi pelanggan Kabupaten Tangerang yang merupakan pemerintah induk dari Kota Tangerang.

Akibatnya, pendapatan yang diperoleh oleh PDAM TB sangat terbatas dan jauh dari harapan. “Disitulah permasalahannya, sehingga deviden yang  diserahkan oleh PDAM TB sangat kecil,” kata Anggiat yang juga dari Fraksi NasDem.

Lebih jauh Anggiat menjelaskan, setelah ada pembicaraan antara Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang beberapa waktu lalu, terjadilah kesepakatan bahwa pada tahun 2022 ini konsumen PDAM TKR akan diserahkan kepada  PDAM TB.

Namun, tambahnya, hal itu masih dalam proses, sehingga PDAM TB belum bisa menambah perolehan dividennya.

“Kami harap Pemerintah Kabupaten Tangerang segera menyerahkan pelanggan PDAM TKR yang ada di Kota Tangerang pada PDAM TB secara keseluruhan. Jangan setengah hati seperti ini,” tandas dia.

Karena, kata Anggiat, bila konsumen PDAM TKR beralih ke PDAM TB, dipastikan deviden yang diperoleh PDAM TB untuk PAD Kota Tangerang akan meningkat.

Tarif Air Bersih Naik

Mengenai kebijakan PDAM TB yang menaikkan tarif kepada pelaku Industri, Anggiat berpendapat hanya untuk kepentingan bisnis. “Dalam hal ini PDAM TB sudah pasti memiliki  skema perhitungan biaya produksi, sehingga ia menaikkan tarifnya,” kata dia.

Anggiat juga berharap kepada PDAM TB agar segera mungkin melakukan pembangunan jaringan pelayanan air bersih ke wilayah yang belum terlayani atau mendapat akses jaringan perpipaan.

Pasalnya, tutur dia, masih banyak masyarakat Kota Tangerang yang belum mendapat pelayanan air bersih dari perusahaan milik Pemda Kota Tangerang tersebut

“Contohnya, di daerah Jatiuwung, masih banyak masyarakat di sana yang belum mendapat pelayanan air bersih,” pungkas Opung panggilan akrab Anggiat. (Kahfi/Tri)

 

Tinggalkan Balasan