Jakarta, Semartara.News — Antusiasme masyarakat Indonesia dalam berinvestasi emas terus meningkat. Salah satu indikatornya adalah melonjaknya transaksi Deposito Emas milik PT Pegadaian, yang sebentar lagi menembus total 1 ton emas, hanya dalam waktu kurang dari enam bulan.
Emas kini menjadi pilihan utama masyarakat karena dianggap sebagai investasi safe haven, yang nilainya relatif stabil di tengah gejolak ekonomi global. Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menyatakan bahwa Deposito Emas tidak hanya menawarkan keuntungan dari kenaikan harga emas, tapi juga memberikan imbal hasil menarik layaknya deposito biasa.
“Deposito Emas Pegadaian kini menjadi alternatif investasi yang aman, fleksibel, dan menguntungkan. Total transaksi mendekati 1 ton menjadi bukti respon positif dari masyarakat,” ujarnya, Senin (14/4/2025).
Melalui inovasi ini, Pegadaian juga menjadi Bank Emas pertama di Indonesia, mengintegrasikan layanan penyimpanan dan investasi emas lewat aplikasi Pegadaian Digital. Nasabah hanya perlu memiliki rekening Tabungan Emas, melakukan upgrade ke akun premium di aplikasi versi 6.1.0, dan menyetorkan minimal 5 gram emas untuk memulai investasi.
Keunggulan Deposito Emas antara lain emas diasuransikan, pilihan tenor fleksibel, dan transaksi mudah lewat ponsel.
Inisiatif Bank Emas ini juga menjadi bagian dari Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran untuk hilirisasi industri emas dalam negeri. Diharapkan langkah ini akan memperkuat ekosistem emas nasional, menambah cadangan emas negara, dan mengurangi ketergantungan terhadap penyimpanan luar negeri.
Pegadaian resmi mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir 2024 untuk menjalankan usaha Bulion, termasuk Deposito Emas, Pinjaman Modal Kerja Emas, hingga perdagangan emas. (Sayuti/Ril)