Berita  

Dear Para Pedagang, Mahalnya Minyak Goreng Serta Langkanya Kedelai Hingga Harga Daging Membumbung Tinggi

Jakarta, Semartara.News – Susahnya makan tahu dan tempe goreng di Indonesia. Kemarin tempe dan tahu beredar di pasar, minyak gorengnya mahal. Seketika harga minyak goreng turun, tahu dan tempe yang bakal langka bahkan sekarang harga daging pun demikian (miris). Kurang lebih begitulah gurauan ‘emak-emak’ menghadapi gejolak pangan di Indonesia akhir-akhir ini.

Kemudian dari kalangan pedagang daging kompak untuk mengadakan aksi mogok berjualan selama 5 hari pada pekan depan, yakni mulai 28 Februari hingga 4 Maret 2022. 

Hal ini sebagai langkah terakhir melihat harga daging sapi yang terus mengalami kenaikan sejak akhir tahun lalu.

“Selama ini pedagang terus mengalami kerugian, modal HPP teman-teman sudah Rp 127.500/Kg, sementara dijual Rp 130.000 orang pergi, tidak mau beli. Akhirnya dijual lebih rendah jadi kita rugi terus,” kata Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI), Asnawi, Melanair dari CNBC Indonesia, Rabu (23/2/22).

Di waktu normal, harga daging sapi di pasaran berada di harga Rp 120 ribu/Kg. Sementara itu biasanya harga normal penawaran pedagang ke importir berada di Rp 94 ribu/Kg, namun saat ini naik hingga Rp 14 ribu menjadi Rp 108 ribu/Kg. Akibatnya harga pokok modal yang dikeluarkan mencapai Rp 127,5 ribu untuk pemotongan dan lainnya.

“Bisa dibayangkan jika satu sapi 250 Kg dengan kenaikan Rp 14.000 maka pedagang perlu keluar Rp 3,5 juta per ekor. Dikalikan dengan jumlah pemotongan sapi di Jakarta yang mencapai 600 ekor sapi per hari maka menjadi Rp 2,1 miliar per hari,” sebut Asnawi.

Karena keberatan dengan keadaan tersebut, maka pedagang sepakat untuk mengadakan demo selama 5 hari, jumlah ini lebih lama dari aksi mogok dagang selama 3 hari di tahun lalu.

“Kenapa Minggu depan selama 5 hari? Karena itu kan hari masuk kerja, semoga bisa didengar langsung oleh Presiden, Wakil Presiden, karena kami sudah mengirim surat ke pihak terkait namun belum ada respons,” jelas Ansawi. (CNBCIndonesia

Tinggalkan Balasan