Berita  

Dampak Pandemi COVID-19, Penghasilan Pemulung di Tangerang Berkurang

SEMARTARA – Pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) semakin meresahkan, tidak hanya mengancam kesehatan, tapi juga perekonomian. Hal ini juga dirasakan oleh para pemulung yang berlapak di sekitar Danau Kalapadua, Kabupaten Tangerang.

Semenjak merebaknya virus yang disebut-sebut berasal dari Wuhan negara Tiongkok tersebut, pendapatan mereka mulai menurun drastis. Hal ini dikarenakan banyak pabrik yang tutup, serta aktivitas jual beli yang menghasilkan limbah seperti bekas botol atau gelas air mineral, plastik, kerdus serta barang lainnya, banyak yang mandek alias berhenti.

“Wah, parah! Menurunnya sampai lima puluh persen lebih. Ya itu, gara-cara virus (COVID-19),” ujar Ahmad (37), salah seorang pemulung, Kamis 26 Maret 2020.

Hal senada juga diungkapkan Maryati (40), salah seorang warga pemulung di bibir Danau Kelapadua, Kabupaten Tangerang. Ia hanya bisa berharap agar wabah COVID-19 ini cepat berlalu, dan aktivitasnya di lapak limbah tempatnya dan keluarga menggantungkan hidup bisa kembali normal. Apalagi, kata Maryati, banyak warga pendatang yang beraktivitas di kawasan tersebut.

Mengenai adanya informasi soal belum bolehnya warga perantau kembali ke kampung halamannya karena adanya pandemi COVID-19 ini, kata warga yang mengaku dari Kabupaten Kebumen ini, hanya bisa pasrah.

“Mau gimana lagi, namanya juga kondisinya begini. Ya, berdoa aja yang penting masih bisa makan, dan semoga virusnya cepat hilang, biar enggak gini terus. Mau aktivitas juga kan kadang-kadang takut,” katanya.

Tinggalkan Balasan