Banten, Semartara.News – Gubernur Banten, Andra Soni, menegaskan bahwa prioritas utama dalam pemerintahannya adalah memastikan pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan baik, terlepas dari hasil survei tingkat kepuasan 100 hari kerja yang dirilis oleh lembaga Indikator Politik Indonesia.
Ia menganggap survei sebagai alat ilmiah yang penting, tetapi bukan satu-satunya ukuran keberhasilan pemerintahan. “Survei adalah metodologi penelitian yang perlu kita pahami bersama. Bagi saya, ini adalah produk ilmiah yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi. Namun, yang paling penting adalah bagaimana pelayanan kepada masyarakat dapat dilaksanakan dengan baik,” ungkap Andra setelah meresmikan Gedung Yayasan Bunayya Qurroa’aini di Perumahan Bumi Agung 1, Kelurahan Unyur, Kota Serang, pada hari Minggu, 1 Juni 2025.
Andra menjelaskan bahwa sejak hari pertama menjabat, ia berkomitmen untuk menjalankan pemerintahan yang berpihak pada kepentingan masyarakat. Ia memberikan contoh percepatan pengoperasian dua rumah sakit yang selama ini tidak dimanfaatkan sebagai bentuk nyata pelayanan kepada warga.
“Kami mendorong percepatan operasional dua rumah sakit milik provinsi yang sebelumnya belum berfungsi. Salah satunya sudah berdiri selama tiga tahun, tetapi belum melayani masyarakat. Kami mempercepat proses ini agar masyarakat segera merasakan manfaatnya,” jelasnya.
Selain sektor kesehatan, Gubernur juga menekankan pentingnya efisiensi anggaran untuk mendukung program pembangunan yang berdampak langsung, seperti peningkatan infrastruktur desa melalui program Bangun Jalan Desa Sejahtera (Bang Andra).
“Efisiensi anggaran yang kami lakukan bukan hanya untuk penghematan, tetapi agar dana tersebut dapat dialihkan ke program-program prioritas yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Salah satunya adalah pembangunan jalan desa. Meskipun belum terealisasi dalam 100 hari ini karena proses penganggaran, kebijakan dan perencanaan sudah kami siapkan,” katanya.
Gubernur Andra juga mengungkapkan bahwa program sekolah gratis untuk siswa SMA dan SMK swasta di Provinsi Banten sedang dirancang dan akan segera diluncurkan, meskipun implementasinya belum dapat dievaluasi dalam 100 hari pertama.
“Program sekolah gratis untuk SMA dan SMK swasta sedang kami siapkan dan akan segera dilaksanakan. Oleh karena itu, wajar jika dalam survei belum terlihat dampaknya, karena program ini belum berjalan sepenuhnya,” ungkapnya.
Ia juga mengajak semua pihak untuk tidak hanya menilai kepala daerah berdasarkan angka survei, tetapi juga dari upaya konkret yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Setiap daerah memiliki tantangan yang berbeda. Tidak bisa dibandingkan secara langsung. Misalnya, di Yogyakarta, Gubernurnya tidak dipilih melalui pilkada, tetapi berdasarkan keistimewaan undang-undang. Sementara di Banten, kami dipilih langsung oleh rakyat, sehingga dinamikanya berbeda,” jelas Andra.
Menutup pernyataannya, Gubernur Andra menegaskan bahwa arah pembangunan di Banten sudah sesuai rencana. Anggaran pergeseran dan perubahan juga disusun untuk memenuhi berbagai kebutuhan, termasuk memastikan kelangsungan pelayanan publik.
“Pembangunan Banten akan terus berlanjut. Yang terpenting adalah memastikan masyarakat merasakan dampaknya secara langsung. Itu adalah tujuan utama kami: pelayanan publik yang nyata dan merata,” tegasnya. (*)