Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan Perseroan menunjukkan peningkatan dari 44% pada tahun buku yang berakhir 31 Desember 2021 (“FY21”) menjadi 54% pada FY22.
Perseroan memiliki komitmen untuk fokus pada strategi agar dapat mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan beban yang baik.
Pada periode FY22, rasio beban umum dan administrasi (tidak termasuk kompensasi berbasis saham) terhadap TPV membaik menjadi 0,9% dibandingkan dengan 1,1% pada tahun sebelumnya.
Margin kontribusi Bukalapak, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari -0,1% pada kuartal keempat tahun 2021 (“4Q21”) menjadi 0,2% terhadap TPV di 4Q22. Manajemen perseroan berhasil membukukan pertumbuhan margin kontribusi positif di kuartal ini.
Margin kontribusi Marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari 0,3% di 4Q21 menjadi 0,6% di 4Q22, sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari -0,5% di 4Q21 menjadi -0,3% di 4Q22.
Bukalapak membukukan adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (“adjusted EBITDA”) sebesar -Rp 235 miliar pada 4Q22, dimana rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari -1,1% di 4Q21 menjadi -0,6% di 4Q22.
Selanjutnya, Bukalapak membukukan laba operasional sebesar Rp 1.760 miliar pada FY22, atau mengalami peningkatan sebesar 203% dari rugi operasional sebesar Rp 1.709 miliar pada FY21, terutama disebabkan oleh laba nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk.
Oleh karena itu, Perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp 1.978 miliar pada FY22, atau meningkat sebesar 218% dari rugi bersih sebesar Rp 1.676 miliar pada FY21.
Meskipun Perseroan telah mencatat laba bersih pada FY22, Perseroan tetap memiliki fokus pada kinerja operasional Perseroan. Oleh karena itu, manajemen Perseroan tetap menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerja Perseroan.
Dengan peningkatan efisiensi yang diiringi oleh pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas Perseroan, termasuk dengan investasi lancar seperti obligasi pemerintah dan reksadana sebesar Rp 20,3 triliun pada akhir 4Q2022.
Dengan rata-rata pendapatan bunga per kuartal dan meningkatnya EBITDA per kuartal, Bukalapak memiliki cash runway untuk lebih dari 50 tahun. (Sayuti)