Rakyat Masih Membutuhkan Bantuan
Sementara itu, Anggota DPR RI Dapil Banten, Ananta Wahana menyampaikan bahwa saat ini rakyat masih membutuhkan bantuan uluran tangan dari pemerintah.
Soalnya, kata dia, kondisi harga barang pasar masih mahal dan memberatkan kaum ibu-ibu dalam mengatur keuangan keluarganya.
“Harga barang pasar masih tinggi. Rakyat masih perlu bantuan agar hidupnya menjadi ringan,” ungkap Legislator asal Banten itu, saat mengawasi penyaluran bantuan.
Menurut Ananta, gejolak harga barang pasar sebagai imbas dari kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu pasca periode panjang pandemi.
Parahnya, lanjut dia, krisis pangan dan energi telah mengancam terjadinya resesi ekonomi global yang juga dipicu perang Rusia-Ukraina yang tidak berkesudahan.
“Kondisi ekonomi di mana-mana sedang terpuruk. Termasuk Indonesia kena imbasnya. Maka rakyat harus tetap bertahan dan bangkit lebih giat lagi dalam kegiatan usahanya,” ujarnya.
Ananta juga memberi apresiasi kepada BRI atas perannya membantu rakyat kecil dalam kesusahan ekonomi.
Kata dia, BRI bukan saja peduli terhadap kondisi rakyat dalam urusan kebutuhan pangan. BRI juga membantu rakyat dalam soal kebutuhan modal usaha.
“Dan saya apresiasi terkait peran BRI ini,” tuturnya.
Lebih lanjut Ananta menyebut BRI terkenal sebagai banknya wong cilik, cabangnya pun hingga pelosok-pelosok daerah.
Sehingga mampu menjangkau rakyat di pelosok untuk membantu permodalan usaha.
Karenanya, Ananta berpesan, agar masyarakat tetap semangat dalam berusaha menyelenggarakan kegiatan ekonomi. Kendati, biasanya untuk usaha itu masalahnya pasti soal modal.
Namun, menurut Ananta, terkait modal ini pemerintah sudah membentuk holding ultra mikro BUMN, terdiri BRI sebagai induk, Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani atau PNM.
“Nah, masyarakat bisa mengakses kredit untuk modal usaha, baik di BRI, Pegadaian, maupun PNM,” imbuhnya.(Tim)