Jakarta, Semartara.News – Bank Indonesia (BI) menyatakan, tetap waspada dan optimistis untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia dalam menghadapi gejolak global yang tidak menentu.
Mengutip Antaranews, Optimisme tersebut dituangkan dalam Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2022 dan Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah (KEKSI) 2022, yang merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Bank Indonesia.
“Tahun 2023 kita harus waspada, global masih belum bersahabat, masih bergejolak, tapi dengan keyakinan kita mari kita optimistis,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam peluncuran laporan tersebut yang dipantau di Jakarta, Senin.
BI memperkirakan pada 2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 4,5-5,3 persen, dan kemungkinan bisa mengarah ke 5 persen jika konsumsi meningkat signifikan. “Kemungkinan sekitar 4,9 persen, bisa saja kalau konsumsi cepat bisa mengarah ke 5 persen ,” ujarnya.
Perry mengatakan inflasi inti pada semester I 2023 dipastikan berada di bawah 4 persen, dan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali ke dalam sasaran di bawah 4 persen pada semester II 2023.
“Bandingkan dengan dunia yang masih inflasi tinggi. Kami perkirakan bahwa transaksi berjalan akan balance sekitar 0 persen, neraca pembayaran akan surplus, aliran modal telah masuk dan Insya Allah akan banyak masuk tidak hanya penanaman modal asing tapi juga investasi portfolio,” tuturnya.