Kota Tangerang, Semartara.News – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang akan kembali menggelar debat kedua bagi Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang.
Debat tersebut akan diselenggarakan pada Selasa 12 November 2024 di Studio Metro TV, yang disiarkan langsung mulai pukul 19.30 WIB.
Adapun tema pada debat kedua terkait ‘Memajukan Daerah, Menyelesaikan Persoalan Daerah dan Memperkokoh NKRI dan Kebangsaan’.
“Jadi temanya seputar permasalahan kota seperti memajukan daerah, menyelesaikan persoalan daerah dan memperkokoh NKRI dan kebangaaan,” kata Komisioner KPU Kota Tangerang, Yudhistira Prasasta, Senin (11/11/2024).
Lebih lanjut Yudhis menjelaskan, format debat sesuai Keputusan KPU Nomor 1363 / 2024 yang dibagi menjadi lima segmen.
Segmen pembukaan, memaparkan visi-misi dari setiap Paslon. Kedua, setiap kandidat menjawab pertanyaan dari para panelis. Ketiga, menjawab pertanyaan acak atau saling menanggapi jawaban setiap kandidat. Keempat, masing-masing kandidat diperkenankan saling bertanya. Terakhir, pernyataan penutup dari setiap Paslon.
Panelis Debat
Terkait panelis, KPU Kota Tangerang akan menghadirkan 5 orang berlatarbelakang akademisi dan praktis dengan fokus keilmuannya masing-masing.
“Ada Prof. Dr. Juneman Abraham, S.Psi (Guru Besar Psikologi Sosial Universitas Bina Nusantara), Dr. Didik Suhariyanto, S.H., M.H. (Dosen Magister Hukum Universitas Bung Karno Jakarta), Dr. Kurniawati Hastuti Dewi, S.IP., M.A (Peneliti Gender dan Politik Pusat Riset Politik BRIN), Dr. Hasnah Aziz, S.H., S.Pd., M.Pd., M.H (Kepala Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS), dan Hendra SE, MM (dosen Universitas Buddhi Darma,” ungkapnya.
Menurut Yudhis, debat adalah salah satu sarana sosialisasi para calon kepala daerah di Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024.
Selain itu juga, tambahnya, debat merupakan ruang edukasi bagi masyarakat atau para calon pemilih terkait kapasitas calon pemimpin.
“Agar pemilih mengetahui konsep-konsep gagasan dan kinerja para calon. Sehingga para pemilih bisa mendapatkan informasi,” terangnya.
“Terakhir pasti partisipasi publik. Debat ini mampu mengangkat atau meningkatkan partisipasi masyarakat, baik pemilih pemula, milenal, dewasa sampai pemilih orang tua,” imbuhnya (Kahfi/Red).