SEMARTARA – Dampak pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah mengubah tataran ekonomi masyarakat, terutama kaum menengah ke bawah. Pekerja informal misalnya, mulai kehilangan pekerjaan. Begitupun pekerja di sektor formal, waktu jam kerja dikurangi, gaji pun dipotong.
Kondisi ini menjadi perhatian khusus Anggota Komisi VI DPR RI dari Dapil Banten III, Ananta Wahana. Melihat kondisi ini pula, politisi PDI Perjuangan tersebut selalu menyempatkan diri untuk selalu bersambang, turun ke masyarakat, baik dalam kegiatan reses maupun kegiatan lainnya. Karena, menurut sosok yang dikenal dengan jargon “Holopis Kuntul Baris” itu, hal ini sudah menjadi tangung jawabnya sebagai wakil rakyat.
Kali ini, Sabtu 13 Juni 2020, Ananta menyambangi komunitas umat Budha di Vihara Sobitha Tri Dharma, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang. Dalam kegiatan ini, Ananta membagikan 100 paket sembako kepada masyarakat, terutama warga Vihara Sobitha yang terdampak COVID-19.
“Bantuan ini diberikan lantaran ada permintaan dari pengurus vihara bahwa banyak anggotanya yang terdampak dan kekurangan kaitannya sembako. Maka itu, kami membagikan sembako untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sembako,” ujar Ananta Wahana.
Ananta juga mengatakan, pembagian sembako ini adalah sebagai bentuk tanda kasih sesama manusia, serta sebagai wujud gorong royong dalam menghadapi kesulitan di tengah pandemi global dari virus yang sudah mewabah di lebih dari 200 negara di dunia tersebut.
“Jangan dilihat dari wujud dan isinya, tetapi ini adalah sebagai bentuk kasih, kalau kata orang jawa itu sebagai wujud katresnan,” karanya.
Pembagian paket sembako oleh Ananta tersebut, sudah dilakukan sejak awal pandemi beberapa bulan lalu. Sudah ada sekitar 8.000paket sembako yang dibagikan, dan didistribusikan kepada warga dari lintas agama seperti pondok pesantren, gereja, vihara, pura, dan kelompok seniman serta lintas paguyuban yang ada di wilayah Tangerang Raya.
Selain membagikan sembako, Ananta juga mengajak masyarakat untuk bersiap menghadapi kehidupan di tatanan kenormalan yang baru (new normal) setelah adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Kami selalu mencoba proaktif. Saat ini pemerintah mulai melempar new normal. Kami yakin, lemparan tersebut belum diterima diakar rumput. Sebagai wakil rakyat, kami menjembatani itu dan untuk mengkampanyekan pola hidup sehat. Cuci tangan pakai sabun, jaga jarak dan lainnya. Itu yang kami tekankan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” paparnya.
Dalam kegiatan semacam ini, pengasuh Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis ini juga menjajaki potensi agar menjadi salah satu solusi perekonomian setelah adanya pandemi.
“Sebagai dewan di Komisi VI ini, dalam setiap kunjungan kami melihat dan mencari peluang yang bisa dikerjasamakan. Misalnya bidang perindustrian dengan membuat pelatihan. BUMN juga punya CSR dan itu bisa digali potensinya. Jadi setiap berkunjung, sekalian menjajaki potensi. Sekaligus menyambung silaturahmi,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Sobhita Tro Dharma, Wijaya, mengaku berterimakasih dan berharap bantuan tersebut dapat membantu kebutuhan umat di Vihara Sobhita Tri Dharma.
“Saya terimakasih, tidak melihat bentuknya. Tapi kepeduliannya itu untuk kebutuhan umat. Mereka terbantu juga karena kondisi saat ini memang terdampak COVID-19 luar biasa,” katanya.
Dia berharap, pandemi COVID-19 segera berakhir dan kembali normal dan perekonomian juga menjadi stabil.