Cilacap, (21/09) Semartara.News – Pelatihan las listrik 6G kembali diselenggarakan PT Pertamina Refinery Unit (RU) IV bagi para pemuda di Cilacap, awal pekan ini. Bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Cilacap, 32 orang peserta yang merupakan perwakilan dari setiap kelurahan di eks kotip Cilacap hadir setelah sudah dinyatakan lolos seleksi sebagai syarat awal khususnya seleksi kesehatan.
Menurut Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina RU IV, Hatim Ilwan, program ini merupajan kelanjutan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dirintis sejak tahun 2002. “Total sejak program diluncurkan sudah terjaring 393 peserta telah dilatih kemampuan dan pengetahuannya untuk menjadi juru las yang handal,” ujarnya.
Program pelatihan yang berlangsung selama 3 bulan ini, masih menurut Hatim, sejalan dengan program pemerintah daerah Kabupaten Cilacap, yang punya tagline Bangga Mbangun Desa. “Kami Pertamina RU IV mencoba turut andil dalam memberdayakan pemuda Cilacap melalui pelatihan las listrik 6G,” jelasnya.
Kepala BLKI Provinsi Jateng, Guntoro Sejati menyambut baik program yang sudah diinisiasi Pertamina sejak lama ini. Program pelatihan las litrik 6G, masih menurutnya, adalah wujud nyata Pertamina dalam mendukung peningkatan ekonomi melalui peningkatan kapasitas masyarakat di Kabupaten Cilacap. “Tentu hal baik ini harus bisa dipertahankan,” ujarnya.
Malah, menurut Guntoro, Gubernur Jawa Tengah telah menandatangani Memorandum Of Understanding (MOU) khusus tentang program magang. “Kalian termasuk yang beruntung bisa mengikuti pelatihan, maka manfaatkan peluang ini, ikuti pelatihan sampai tuntas nanti kalau sudah lulus punya sertifikat las 6G, kalian bisa ikut program magang ke Jepang,” himbaunya.
Sementara, Sutiknyo mewakili Kepala Dinas Ketenagakerjaan Dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Cilacap berharap agar kerja sama dengan Pertamina RU IV Cilacap dalam program pelatihan untuk masyarakat ini dapat terus berlanjut. Menurutnya, saat ini industri makin berkembang dan membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan berkualitas. “Sertifikat 6G itu mahal, merupakan kualifikasi tertinggi sertifikasi juru las. Kami berharap peserta dapat menjadi juru las yang handal untuk memiliki sertifikat 6G sebagai kualifikasi tertinggi bagi Welder,” ujarnya.
Ia juga berharap peserta dapat memanfaatkan dengan benar upaya Pertamina bersama pemerintah dalam mengentaskan pengangguran di Cilacap, melalui pelatihan ini. Katanya, saat ini masih ada 3 permasalahan ketenagakerjaan yang menjadi beban pemerintah yakni rendahnya kualitas pekerja, rendahnya upah tenaga kerja dan tingginya angka pengangguran imbas pandemi Covid-19. **