Berbagai Kalangan Menilai Bupati Tangerang “Gagal” Melaksanakan Visi Pendidikannya

Analis Politik dan kebijakan publik Adib Miftahul
Analis Politik dan kebijakan publik, Adib Miftahul.

Terkait masalah itu, Adib juga meminta kepada para stakeholder jangan saling melempar tanggung jawab.  Seharusnya, kata Adib, antara  pemerintah daerah seperti Disdik Kabupaten Tangerang dan Disdik Provinsi Banten sama-sama memikirkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Ini menjadi tanggung jawab bersama, tidak boleh saling lempar, Pemda setempat harus hadir atau duduk bersama untuk memecahkan masalah ini,” ucap Adib.

Sebab, sambung Adib,  literasi soal pendidikan sangat penting, Dinas Pendidikan dan orang tua memiliki peran besar dalam mengubah pola pikir generasi muda di wilayah. 

Jangan sampai, kata dia, nantinya di Kabupaten Tangerang atau se-Provinsi Banten jumlah anak putus sekolah semakin banyak. 

Bila ini terjadi, tentu akan menjadi persoalan baru bagi pemerintah daerah. “Sinergitas antar dinas itu penting, jangan sampai timbul masalah baru dari remaja putus sekolah ini, seperti meningkatnya kriminalitas dan lainnya,” tegas Adib.

Sementara itu, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, saat ini pemerintah daerah sedang berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk menyisir ke tiap sekolah terkait data tingginya jumlah anak putus sekolah di Kabupaten Tangerang.

“Kami sedang bahas dengan dinas pendidikan, saat ini Dindik sudah turun untuk mendata,” ujar Zaki dengan singkat. (Deri/Tri)

 

Tinggalkan Balasan