Dalam konteks ekonomi, koperasi dikenal sebagai soko guru perekonomian nasional. Koperasi menjadi salah satu jalan keluar dari carut marutnya kondisi ekonomi di kala pandemi melanda. Selain koperasi, UMKM juga berhasil menyelamatkan perekonomian nasional dari krisis 1998 dan 2008.
Tapi, di tahun 2020, UMKM sangat terdampak, baik dari sisi supply maupun demand. Hal ini utamanya disebabkan adanya pembatasan interaksi fisik yang menyebabkan perubahan perilaku dan juga pola konsumsi konsumen. “Sehingga pandemi Covid-19 ini sektor Koperasi dan UMKM yang paling terpukul,” ujar MenkopUKM.
Menurutnya, ada tantangan yang akan dihadapi dan perlu diantisipasi selain dampak kesehatan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi sekarang ini, yaitu bertambahnya angka kemiskinan.
Dalam skenario sangat berat, kemiskinan diprediksi akan bertambah 4,86 juta orang sebagaimana data Kemenkeu, 2020. Berikut pula angka pengangguran yang diperkirakan bertambah 9,77 juta orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 7,07% sesuai data BPS pada 2020.
UMKM dan kewirausahaan tetap menjadi kunci pemulihan ekonomi nasional selama mampu beradaptasi dan bertransformasi. Hal ini karena proporsi UMKM yang mendominasi populasi pelaku usaha di Indonesia hingga 99%.
Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM mempunyai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah memberikan stimulus sebesar Rp123,46 triliun kepada Koperasi dan UMKM agar tetap dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Selain itu, ada BanPres Produktif untuk Usaha Mikro (BPUM) juga telah diluncurkan dengan sasaran kepada 12 juta pelaku usaha mikro berupa hibah modal kerja sebesar Rp2,4 juta per orang telah tersalurkan 100% serta KUR Super Mikro untuk plafon di bawah Rp10 Juta dengan bunga 0%.
Salah satu prioritas pemerintah adalah mendorong inovasi, digitalisasi, dan kepastian Badan Hukum bagi Pelaku UMKM melalui penguatan kelembagaan agar berperan lebih strategis dalam perekonomian nasional. Dengan demikian, UMKM lebih mudah dalam mengakses pembiayaan. Aspek pembiayaan dititikberatkan karena sesuai data BI, 2019 hanya sekitar 20% UMKM yang telah terkoneksi pembiayaan formal.
Selain itu, tambah Teten, di tengah pandemi ini ada tambahan 2 juta UMKM masuk ke dalam ekosistem digital sehingga ada 10,25 juta UMKM yang sudah terhubung dengan ekosistem digital atau sekitar 16% dari total populasi UMKM.
Hal ini menunjukkan tren ekonomi digital selama pandemi tumbuh positif. Ini merupakan peluang baru di masa pandemi Covid-19, di mana porsi ekonomi digital Indonesia adalah terbesar di Asia Tenggara.
Pada 2025, Google dan Temasek mengestimasikan nilai transaksi ekonomi digital mencapai Rp1.826 triliun. Selain itu pada 2019, Bank Indonesia mencatat nilai transaksi ekonomi digital mencapai Rp265 triliun. “Dengan ataupun tanpa pandemi, transformasi digital adalah keniscayaan” kata Teten.
Di samping itu, dengan telah disahkannya UU Cipta Kerja No. 11 Tahun 2020 diharapkan dapat memberikan kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan bagi UMKM dan Koperasi.
Hal ini bisa dalam bentuk kemudahan dan kepastian dalam proses perizinan melalui izin tunggal bagi UMKM, kemudahan dalam mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), kemudahan mendirikan Perseroan Terbuka melalui biaya yang murah, serta kepastian legalitas bagi pelaku UMKM. Sedangkan untuk koperasi diberikan kemudahan pendirian Koperasi cukup dengan jumlah 9 orang.
Ananta Wahana, sebagai anggota Komisi VI yang bermitra dengan KemenkopUKM, mengatakan bahwa proses digitalisasi UMKM memang menjadi kunci agar UMKM Indonesia bisa lebih dikenal. Pasar saat ini sudah berubah secara fundamental. Pelaku UMKM pun sudah harus berubah dalam pola usahanya. “Maka digitalisasi itu perlu. Jangan hanya sampai di program, tapi eksekusinya pun harus sesuai,” kata Ananta.
Tahun 2021, UMKM dan Koperasi harus bangkit kembali. Karena, tahun depan menjadi tahun pembuktian kemampuan perekonomian nasional dalam bertahan usai pandemi. UMKM dan Koperasi diharapkan bisa mewarnai bangkitnya ekonomi nasional. “UMKM dan Koperasi jangan sampai hanya menjadi penonton. Harus ikut mewarnai, ikut andil,” ujarnya.