Benyamin Dorong Pluralisme di Tangsel

SEMARTARA – Semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan dari keberagaman etnis, suku dan agama di Republik Indonesia. Semboyan ini mengajarkan untuk menjaga persatuan di antara berbagai perbedaan. Sehingga dari proses persatuan tersebut, akan lahir sebuah produk unggul yang dibanggakan oleh Bangsa Indonesia.

Nilai-nilai pluralisme dan persatuan seringkali dijumpai di kota-kota Metropolitan. Hal ini disebabkan persyaratan dari pluralisme adalah kemampuan masyarakat untuk berpikir modern dan visioner. Berdasarkan kebutuhan tersebut, nilai-nilai Pluralisme dapat tumbuh berkembang di Kota-kota modern.

Sebagai kota penyangga ibukota, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah berubah menjadi kota metropolitan di bawah kepemimpinan Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie. Hal tersebut menyebabkan pluralisme dapat tumbuh dan berkembang di Kota Tangsel ini.

Pada kasus ini, peran aktif dari pemerintah kota adalah faktor penting dari tumbuhnya nilai-nilai pluralisme di Kota Tangsel. Sebagai pendamping dari Airin, Benyamin Davnie aktif berkomunikasi dan membangun hubungan baik dengan para pemimpin agama. Hal tersebut dapat dilihat ketika Benyamin menghadiri Shejit Yang Mulia (YM) Kongco Kwan Tee Koen di Vihara Boen Hay Bio, Serpong, Tangsel, (25/7/2019) malam.

Benyamin berikan kata sambutan kepada masyarat yang hadir pada acara Shejit Yang Mulia (YM) Kongco Kwan Tee Koen di Vihara Boen Hay Bio

Ia mengungkapkan bahwa kota Tangsel ini adalah miniatur Indonesia. Masyarakat dengan latar belakang dari berbagai suku, agama dan budaya dapat ditemui di kota ini.

“Dari sejak zaman sebelum Indonesia berdiri, memang perbedaan itu sudah ada di wilayah kita sudah ada bumi ini. Sehingga justru perbedaan bukan untuk dipersoalkan tetapi dibuat menjadi harmonis.” jelasnya.

Di sela-sela kegiatan, Benyamin mencairkan suasana dengan berfoto bersama warga yang hadir.

Benyamin menegaskan bahwa Kota Tangsel tidak memiliki tempat bagi kelompok-kelompok yang ingin memperuncing masalah perbedaan menjadi konflik agama.

“Di Tangsel, tidak ada tempat untuk orang-orang yang mempermasalahkan perbedaan, apalagi mempertajamnya yang kemudian menjadi konflik. Tidak ada tempat untuk orang seperti itu. Ini adalah bukti Tangsel kaya akan budaya.” ungkap Ben, panggilan akrab Benyamin Davnie.

Benyamin berfoto bersama pengurus Vihara.

Benyamin juga menjelaskan Pemerintah Kota Tangsel akan terus berkomitmen untuk mendorong dan mendukung kegiatan masyarakat berbasis agama, sosial dan kebudayaan.

“Semua golongan harus mendapat perhatian dari Pemeritah Kota Tangsel, hal ini dilakukan semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat Tangsel. Sebagai anak bangsa berbasis Pancasila, tentunya kegiatan berbasis keberagaman dan kebudayaan dapat membuat kita semua bahagia.” tambahnya.

“Mari kita tunjukan kepada dunia bahwa perbedaan bukanlah untuk dipermasalahkan. Justru hal tersebut dapat menjadi modal untuk melahirkan gagasan baru bagi generasi penerus bangsa, yang merupakan anak-anak kita nanti,” tutup Benyamin. (Tio)

Tinggalkan Balasan