SEMARTARA, Kota Tangerang – Pertumbuhan dunia penerbangan Indonesia terus meningkat, jumlah pesawat bertambah seiring pergerakan penumpang disertai pertumbuhan destinasi wisata di sudut-sudut kota. Sekolah penerbangan banyak menerima siswa, bahkan lembaga pendidikan pilot pun juga demikian.
Simulator Dirgantara Indonesia (SDI) sebagai lembaga pendidikan penerbangan yang berlokasi di Cipondoh, Kota Tangerang, turut berkontribusi memberikan edukasi kepada masyarakat soal dunia penerbangan. Lembaga pendidikan singkat yang dirintis sejak 12 tahun silam ini telah menghasilkan murid sekitar 2000 orang.
“Siswa kami dari berbagai daerah, Jakarta, Sumatera hingga terjauh dari Papua. Lokasi yang strategis di kota Tangerang yang tak jauh dari bandara soekarno hatta memudahkan siswa luar kota menjangkau ke sini,” kata pengelola SDI Aviation, Heri Prianto, saat berbincang dengan wartawan beberapa hari lalu.
Saat ini, lanjut Heri, fasilitas yang ada di lembaga tersebut adalah Simulator Cesena 172, Boeing 737 NG, Bell 206 helikopter, AMT Air Marshalling trainer, PC Base (komputer simulator). “Para siswa bisa belajar mau dari yang durasi 1 hingga dua jam. Untuk ke depan fasilitas simulator juga akan kami tambah dengan jenis pesawat Viper Archer 3 Dan juga G1000,” terangnya di ruang simulator center.
Didirikannya lembaga ini, kata Heri, bertujuan untuk memberikan edukasi tentang dunia penerbangan, yang tidak hanya soal pilot, namun juga segi teknologi yang ada. Selain itu, jelas Hery, ada juga basic bimbel pilot. “8 jam dalam sehari, diajari dasar-dasar kenapa ingin menjadi pilot dan lain-lainnya. Dan selama dua hari digambarkan secara utuh,” ujarnya.
“Minimal di usia 13 tahun sudah bisa. Bahkan untuk kelas Junior pilot academy usia 8 tahun sudah bisa belajar penerbangan, dengan metode belajar mingguan,” katanya menambahkan.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa pihaknya juga memberikan edukasi dunia penerbangan ke sekolah sekolah di Tangerang. Sejumlah sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga SMP sudah didatangi.
“Kami ingin semua anak bisa tahu informasi dunia penerbangan ini, dan tidak ada kesan eksklusif. Dan oleh karena itu, kami secara berkala mendatangi sekolah dan berbagi informasi serta mengajarkan praktek langsung simulator,” tandasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berencana melakukan kerjasama dengan Ground Support dan membuka sekolah pilot drone yang akan bekerjasama dengan beberapa negara di antaranya Malaysia dan Selandia Baru. (Helmi)