Tangerang, Semartara.News — Kasus dugaan pencemaran udara akibat asap pabrik plastik kembali mencuat di Kabupaten Tangerang. Warga Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, mengeluhkan bau menyengat dari aktivitas pabrik PT Tiraplas Inti Kreasi yang dinilai mengganggu kesehatan, bahkan menyebabkan seorang bayi diduga terkena ISPA.
Menurut laporan warga, asap pekat hasil pembakaran biji plastik sering muncul pada malam hari dan menimbulkan bau tajam yang membuat pernapasan sesak.
“Baunya bikin mual dan anak saya sampai batuk-batuk,” kata seorang warga dilansir Selasa, 21 Oktober 2025.
Pantauan menunjukkan pabrik tersebut berdiri di Jalan KH. Moch Ahyar Sodong tanpa papan nama resmi. Bangunan berdinding seng itu juga tidak dilengkapi cerobong asap, membuat udara sekitar dipenuhi aroma plastik terbakar.
Lius, kepala produksi pabrik, mengaku pabrik telah beroperasi selama setahun dengan 20 pekerja.
“Kami produksi plastik untuk pemberat kipas angin. Ada proses pemanasan biji plastik,” ujarnya.
Namun, Lius enggan menjelaskan soal izin dan menegaskan bahwa hal itu merupakan urusan atasannya.
“Soal izin, itu bos saya yang tahu. Sekarang beliau sedang tidak di tempat,” katanya.
Sekretaris Desa Sodong, Dendi, menyampaikan pihaknya sudah menindaklanjuti laporan warga dengan melakukan sidak dua minggu lalu.
“Sudah kami datangi setelah warga mengadu karena merasa terganggu,” ujarnya.
Meski pihak pabrik berjanji akan memperbaiki sistem pembuangan asap dan menunjukkan izin operasional, hingga kini belum ada tindak lanjut nyata.
“Pihak perusahaan bilang akan membuat cerobong asap dan Asap Pabrik Plastik di Tigaraksa Ganggu Warga, Pemerintah Desa Turun Tangan
TANGERANG | BD — Bau menyengat dari asap pabrik plastik di Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, membuat warga resah. Pabrik PT Tiraplas Inti Kreasi diduga menjadi sumber utama bau dan asap pekat yang mengganggu kesehatan warga sekitar.
Sejumlah warga melaporkan mengalami sesak napas, bahkan seorang bayi dikabarkan harus mendapat perawatan rumah sakit karena terpapar Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat asap dari pabrik tersebut.
“Baunya menyengat sekali, terutama malam hari. Anak saya sesak napas dan batuk karena asap itu,” keluh seorang warga dilansir Selasa, 21 Oktober 2025.
Pantauan di lapangan menunjukkan pabrik itu beroperasi di Jalan KH. Moch Ahyar Sodong, dekat rumah ibadah dan dapur umum program Makan Bergizi Gratis (MBG). Meski beroperasi setahun, pabrik ini tidak memiliki plang nama dan cerobong asap, membuat asap pembakaran menyebar bebas.
Kepala produksi pabrik, Lius, mengatakan pabrik memproduksi plastik untuk pemberat kipas angin dengan sekitar 20 karyawan.
“Kami memang melakukan proses pemanasan biji plastik yang dilelehkan,” jelasnya.
Namun, saat ditanya soal izin, Lius mengaku tidak tahu-menahu.
“Soal izin, itu urusan bos saya. Saya hanya pekerja,” katanya.
Sekretaris Desa Sodong, Dendi, menegaskan pihak desa telah melakukan sidak ke lokasi dua minggu lalu usai menerima laporan dari warga.
“Kami sudah datangi pabriknya setelah ada keluhan dari warga kami,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihak perusahaan berjanji akan memperbaiki sistem pembuangan asap dan menunjukkan izin operasionalnya.
“Namun sampai sekarang belum ada bukti tindak lanjut dari mereka,” pungkasnya. (*)
