Jakarta, Semartara.News – Dinas Kesehatan Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), saat ini memiliki alat tes cepat Covid-19 sebanyak 7.300 buah, setelah sebelumnya dikabarkan kehabisan stok alat itu.
Kepala Dinas Kesehatan Baubau, dr. Wahyu SKM, MSCPH, Kamis (5/11/2020), mengungkapkan alat tersebut telah datang beberapa hari lalu dan selanjutnya sebagian akan didistribusikan ke seluruh puskesmas untuk melayani kelompok warga prioritas.
“Syukur alhamdulillah beberapa hari lalu kita sudah belanja pakai dana terakhir kita, dan sekarang kita memiliki stok 7.300 buah. Jadi kelompok masyarakat prioritas sudah bisa dilayani di Dinas Kesehatan dan puskesmas Kota Baubau,” ungkap Wahyu,
Wahyu mengungkapkan kelompok yang diutamakan untuk layanan tes cepat yakni warga yang hendak berangkat keluar kota diantaranya mahasiswa, petugas pemerintah dengan surat tugas, dan warga yang memiliki keperluan mendesak misalnya karena ada keluarga yang sakit di daerah lain.
Namun demikian, kata Wahyu, bila ada warga membutuhkan layanan namun tidak termasuk dalam kelompok tersebut, tetap akan dilayani selagi stok masih ada.
“Tetapi kalau selama masih ada stoknya, kami tidak pernah menolak (warga) baik di dinas maupun di puskesmas,” ujarnya.
Tanpa Biaya atau Gratis
Wahyu juga memastikan, pihaknya tidak pernah memungut biaya alias gratis untuk layanan tes cepat kepada warga Kota Baubau.
“Kalaupun ada (biaya) berarti itu fasilitas swasta. Tapi kalau yang dari pemerintah, tidak pernah memungut biaya dari sejak awal hingga saat ini,” tuturnya.
Pasien COVID-19 yang Sembuh di Sulawesi Tenggara Bertambah
Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan pasien sembuh dari virus corona jenis baru itu di daerah setempat bertambah 132 orang, sedangkan kasus positif baru bertambah tujuh orang pada Selasa (3/11/2020).
“Dengan bertambahnya 132 pasien sembuh maka total pasien sembuh provinsi itu menjadi 4.165 orang,” kata Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan COVID-19 Sultra La Ode Rabiul Awal di Kendari, Selasa (3/11/2020).
Pasien sembuh Konawe 32 orang, Konawe Selatan 12 orang, Buton Selatan dua orang, Wakatobi lima orang, Buton Tengah satu orang, Kolaka Timur sembilan orang, Kendari enam orang, Muna tiga orang, dan Kolaka Utara 62 orang.