Banyak Pelaku UMKM Tidak Mengetahui Soal Dana BUM-Des

SEMARTARA, Tangerang – Selain permodalan, sebuah kendala dalam mengembangkan suatu usaha, juga disebabkan dari ketidaktahuan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) soal kucuran dana dari pemerintah. Ketidaktahuan itu pun menjadi sangat penting untuk diuraikan.

Demikian diungkapkan Tali Asmara, salah satu pelaku UMKM, dalam kegiatan diskusi yang diselenggarakan Asosiasi Pengrajin Tangerang (APTA), di Perum Serdang Tiga Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Rabu (15/8).

Ia menguraikan, beberapa waktu lalu dirinya diundang dalam sebuah kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa dalam Pengembangan Usaha Kecil Desa (UED) oleh Bappeda Provinsi Banten. Dalam kegiatan tersebut, pihak Pemrpov mempertanyakan soal implementasi dana BUM-Des.

Terkait apa yang diungkapkan dan disosialisasikan Pemprov Banten soal dana BUM-Des ketika itu, Tali mengaku tidak ada sosialisasi perihal dana tersebut hingga ke tingkat bawah. “Apa yang disosialisasikan oleh pemerintah provinsi ini memang tidak sampai ke bawah, dan tidak ada wujudnya,” tukas ia.

Bahkan, ditegaskan dia, ketika dirinya menanyakan hal tersebut kepada pihak RW di desanya, bahwa soal dana BUM-Des itu tidak ada. “Yang ada anggaran untuk infrastruktur conblock jalan, dan itupun dari salah satu anggota dewan Parpol tertentu,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua APTA, Widi Hatmoko menilai bahwa pengembangan UMKM di Kabupaten Tangerang masih stagnan. Padahal, daerah berjuluk Kota Seribu Industri ini memiliki potensi yang sangat bagus dalam mengembangkan UMKM.

“Kalau kita lihat, pengembangan UMKM di Kabupaten Tangerang ini belum ada gregetnya, bisa dikatakan juga masih stagnan. Saya sering mendengar keluhan para pelaku UMKM ini, sampai malah terkadang bingung, memiliki produk keterampilan tapi tidak punya ruang untuk menjualnya,” terang Widi.

Saat ini, kata Widi, Kabupaten Tangerang sudah memiliki Gerai yang diberi nama Gerai Tangerang Gemilang (GTG). Pun demikian, lanjut Widi, hingga saat ini masih sepi pengunjung, dan bahkan tidak memiliki daya tarik.

“Saya pernah seharian di gerai, tapi sama sekali tidak ada pengunjung. Karena memang tidak ada daya tarik, dan promosinya juga kurang,” tandasnya. (Helmi)

Tinggalkan Balasan