Kota Tangerang, Semartara.Ness- Melihat maraknya kenakalan remaja atau pelajar yang kerap beraksi di jalanan dengan berhentiin mobil (BM) yang sedang melaju, Polres Metro Tangerang Kota melakukan berbagai upaya.
Salah satunya dengan meningkatkan patroli-patroli di lokasi rawan, agar aksi jalanan yang dapat membahayakan jiwa tersebut bisa ditekan dengan maksimal.
“Ini merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh Polres Metro Tangerang kota untuk mengantisipasi terulangnya kejadian tersebut. Mengingat sudah ada beberapa korban yang meninggal karena tindakan itu,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho saat hadir dalam diskusi publik yang bertema “Nge-Bm dan Tawuran Pelajar” di salah satu kafe di Kelurahan Poris Plawad Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Jumat (22/7/2022).
Selain patroli, lanjut Kapolres, pihaknya juga melakukan pendekatan kepada sekolah-sekolah dan memberikan imbaun kepada para orang tua siswa agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya.
“Kami sudah melakukan mapping sekolah atau pelajar mana saja yang sering nge-BM, tawuran maupun balap liar,” kata Kapolres.
Karena itu, tutur dia, pihak melakukan prendekatan kepada sekolah-sekolah tersebut. Bahkan baru-baru ini, para siswanya dikumpulkan dan mereka melakukan deklarasi anti tawuran, nge-BM dan lainnya.
Berdasarkan catatan di Polres Metro Tangerang Kota, kata Kapolres, untuk tawuran antar pelajar tahun 2022 ini sebanyak 8 kali. Lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 3 kali.
Sedangkan kasus Nge-BM, tahun 2022 ini menurun, yaitu 4 kasus dan tahun sebelumnya (2021) 8 kasus. Begitu pula dengan balap liar, tahun 2022, 1 kali dan 2021, 4 kasus.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP), Wawan Fauzi yang juga menjadi narasumber di kegiatan itu mengatakan, untuk meminimalisir terjadinya kenakalan remaja yang dapat meresahkan masyarakat, Pemda Kota (Pemkot) Tangerang juga melakukan pendekatan kepada para orang tua siswa dan sekolah
Selain itu, kata dia, juga membuat program Pelajar Mitra Praja (PMN) dengan memberi edukasi kepada pelajar dan merekrutnya untuk menjadi mata-mata Pemerintah, sehingga setiap perkembangan di sekolah, pemerintah mengetahuinya.
Dalam kesempatan itu pengajar dari Universitas Muhammadiyah (UMT), Korry Elyana mengatakan, kenakalan remaja atau pelajar saat ini tidak lepas dari pengaruh media sosial (Medsos)
“Tentunya ini ada kaitannya juga dengan pengaruh media sosial, dalam teori komunikasi “tontonan adalah tuntunan” jadi mereka meniru apa yang ditonton,” tandas dia.
Karena itu, katanya, perlu ada upaya lain dengan melihat akar permasalahannya. Misalnya, duduk bareng dengan pelajar, kemudian memfasilitasi minat bakat mereka sehingga menghasilkan karya.
Apalagi kata dia, remaja jaman ini (Generasi Z) berbeda dengan generasi sebelumnya, sehingga tidak perlu melakukan tindakan represif yang justru akan mereka lawan.
“Saya kira untuk mengajak mereka saat ini adakah tindakan yang humanis,” pungkasnya. (Kahfi/Tri)