Gede menyatakan, akibat plafon yang sudah ambruk itu, kegiatan belajar mengajar sering terganggu oleh air hujan yang masuk ke dalam ruang kelas. Ia pun mengaku sering merasa khawatir atap tiba – tiba ambruk ketika menjalankan kegiatan belajar mengajar.
“Saat mengajar saya juga merasa khawatir ambruk, ditambah kalau ada hujan, mana air masuk semua,” ujar Gede.
Gede menegaskan, pihaknya telah beberapa kali melaporkan hal tersebut kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang agar dilakukan perbaikan. Namun, sampai saat ini belum ada tindak lanjut perbaikan terhadap SDN Bonisari.
“Kami sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak kecamatan, ke dinas pendidikan, ke pengawas, terus kepada tim Sarpras kabupaten juga sudah diperiksa, namun sampai saat ini belum juga ada kabar,” terangnya.
Dengan ini, Gede berharap, Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, dan Pemerintah Kabupaten Tangerang bisa segera melakukan perbaikan di SDN Bonisari, agar kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan aman dan nyaman.
“Kami berharap agar sekolah ini cepat diperbaiki, mengingat kondisinya sudah sangat membahayakan bagi siswa-siswi. Kamipun sudah berkoordinasi dengan guru kelas untuk mengantisipasi kemungkinan buruk terjadi untuk meng – evakuasi anak-anak” tandas dia.(Deri/Tri)