Sementara lingkup pekerjaan Waskita antara lain yaitu, pekerjaan persiapan, unit IPAL, pekerjaan mekanikal & elektrikal, jalan & lanskap dan dehidrator lumpur.
“Kepercayaan itu diraih Waskita Karya sebagai BUMN Konstruksi lantaran sarat pengalaman dalam pembangunan berbagai infrastruktur di Indonesia,” imbuh Ananta.
Menyelesaikan Aksi Korporasi
Diketahui, Waskita Karya berdiri pada tahun 1961 melalui proses nasionalisasi perusahaan asing
yang awalnya bernama Volker Aannemings Maatschapiij N.V.
Waskita Karya Mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (IPO) pada bulan Desember 2012 dengan menerbitkan saham baru sebesar Rp 1,2 Triliun.
Pada Juni 2015, Waskita Karya menyelesaikan aksi korporasi dengan menerbitkan saham baru (Rights Issue) dengan total nilai Rp 5.3 Triliun.
Salah satu anak perusahaan Waskita Karya, yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia melalui IPO pada tanggal 20 September 2016 sebesar Rp 5,2 Triliun.
Pada Desember 2021 sd Januari 2022, Waskita Karya menyelesaikan aksi korporasi dengan menerbitkan saham baru (Rights Issue) total nilai Rp 9,44 Triliun.
Transformasi Digital Waskita
Transformasi digital Waskita Karya sudah dimulai pada tahun 2016. Transformasi itu perlu dilakukan karena Perseroan saat itu mengalami pertumbuhan besar-besaran (supergrowth).
Pertumbuhan itu terjadi setelah Waskita Karya memperoleh tugas dari pemerintah untuk menuntaskan pembangunan jalan tol, khususnya tol Trans Jawa.
Munculnya pandemi yang datang di tahun 2020 menyebabkan realisasi proyek-proyek yang sudah direncanakan yang tidak berjalan sesuai harapan. Kondisi ini mengharuskan jajaran manajemen Waskita Karya membuat program penyehatan keuangan yang terdiri dari 8 stream.
Dari 8 stream itu, salah satu strateginya adalah membuat transformasi bisnis dengan digitalisasi sebagai salah satu pilar transformasi.
Digitalisasi dijadikan sebagai salah satu pilar karena keyakinan Waskita Karya bahwa digitalisasi ini akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Dengan ditetapkannya digitalisasi sebagai salah satu pilar transformasi bisnis Waskita Karya, jumlah aplikasi yang dimanfaatkan perusahaan pun berkembang pesat.
Dari aplikasi ERP dan dua aplikasi untuk line of business, sampai tahun 2022 ini, digitalisasi di Waskita Karya sudah menghasilkan total 26 aplikasi.(Tim)