Ananta Wahana: Pengaruh Media Sosial, Pernyataan SBY Tidak Mendasar dan Salah Arah

Ananta Wahana Anggota DPR-RI Komisi VI dari Fraksi PDI Perjuangan. Foto: Ekslusif

Jakarta, Semartara.News – Mantan Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara soal tudingan publik, salah satunya politisi PDI Perjuangan, Dewi Tandjung melalui akun Twitternya.

Menurut SBY, dia memiliki hubungan baik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan suaminya. “Saya menghormati Ibu Megawati sebagai presiden sebelum saya, kakak saya, hubungan saya dengan almarhum Pak Taufik Kiemas juga baik, jadi gak ada masalah apapun,” tuturnya.

Tapi, pernyataan SBY yang menyasar Megawati dan Taufik Kiemas bertendensi bahwa PDI Perjuangan yang melakukan tudingan kepada Partai Demokrat dan SBY. Menurut politisi PDI Perjuangan, Ananta Wahana, pernyataan SBY yang membawa nama Megawati dan Taufik Kiemas justru tidak mendasar. “SBY mengomentari beberapa pernyataan kader PDI Perjuangan yang bukan sikap resmi partai,” ujarnya, Rabu (14/10).

Bagi Ananta, tiap kader PDI Perjuangan punya hak untuk berpendapat. Tapi, tiap pendapat itu bukan menjadi sikap resmi politik partai. “Kita partai demokratis, setiap kader partai memiliki ruang untuk berpendapat, tapi jangan kemudian ditafsirkan dan di simpukan itu menjadi sikap politik partai. Tidak begitu,” jelas anggota Komisi VI itu.

Ananta juga mengatakan, SBY bisa jadi terpengaruh giringan media sosial yang seakan-akan PDI Perjuangan mengaggap Partai Demokrat (PD) menjadi penunggang demonstrasi menolak UU Cipta Kerja.

“Kami menyayangkan pernyataan bapak SBY yang seolah-olah kami (PDI Perjuangan) menuduh beliau dan Demokrat menunggangi Demo kemarin. Padahal kami tidak pernah melakukan itu,” tutup Ananta, mantan aktivis GMNI.


(AD)

Tinggalkan Balasan