Jakarta, Semartara.News – Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ananta Wahana menilai PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) adalah perusahan negara yang telah mewujudkan modernisasi transportasi laut.
Hal ini di sampaikan Ananta saat melakukan perjalanan wisata, dari pelanuhan Merak Banten menuju Bakauheni Lampung, Provinsi Bandar Lampung bersama keluarga.
“Ternyata sudah mengalami banyak perubahan. Fasilitasnya juga cukup nyaman, bersih, dan tertata rapi. Berbeda dengan saat saya masih di DPRD Banten, umuh, dan toiletnya juga bau pesing,” ujar Ananta Wahana pada redaksi Semartara.News, Sabtu (6/3/2021).
Didalam perjalanan, Ananta menyampaikan, sebelum memasuki masa sidang DPR nanti, sebagai rakyat, saya ingin merasakan dan menikmati fasilitas jasa penyeberangan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) tersebut.
“Ketika saya merasakan sebagai rakyat menikmati fasilitas ini, ternyata memang sudah banyak perubahan yang terjadi . Berbeda juah dari dua tiga tahun yang lalu,” kata Ananta Wahana.
Melihat perubahan yang cukup signifikan ini, saat berada di dalam kapal yang ditumpanginya, Ananta memberikan apresiasi melalui pesan WhatsApp kepada Ira Puspadewi selaku Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Sontak, apa yang disampaikan pun mendapat sambutan positif dari orang nomor satu di perusahaan penyeberangan plat merah itu.
Sehingga tanpa disadari oleh Ananta, sebagai bentuk respon dari pihak PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), nahkoda kapal yang ditumpangi, Kapten Syamsul Bahri, menemuinya. Bahkan General Manager PT. ASDP Cabang Bakauheni, Captain Solihin, juga menyambut politisi PDI Perjuangan itu saat turun dari kapal.
Meskipun Ananta memuji perkembangan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), terutama dari segi palayanan publik yang saat ini sudah banyak mengalami perubahan, tidak lantas perusahaan tersebut puas.
PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) harus menjadi perusahaan yang kuat, dan bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dan, ketika sudah tertata dengan baik, jangan sampai ini dinikmati oleh perusahaan lain yang berdalih investasi, namun tidak berorientasi pada pelayanan publik.
“Perlu konsolidasi dalam penataan, sehingga betul-betul tertata. Mulai dari segi pelayanan publik maupun secara bisnis. BUMN harus benar-benar bisa merasakan dan dirasakan oleh masyarkat. Sehingga BUMN hadir itu benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” tandas Sekretaris BADIKLAT Pusat PDI Perjuangan.