Ananta juga berharap, setelah lulus, para santri bisa menjadi benteng penjaga toleransi di republik ini.
“Dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi siapapun dan apapun, bagi setiap makhluk di republik ini, bagi bangsa, serta bagi negara,” ucapnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Falahiyyah KH Ahmad Imron atau Gus Imron mengaku mengenal sosok Ananta Wahana sudah lama.
Bahkan sudah dianggap menjadi keluarga sendiri.
“Kami terus merawat hubungan baik dengan Pak Ananta sampai hari ini,” katanya.
Dua Tahun Sempat Ditiadakan
Gus Imron menjelaskan bahwa kegiatan haflah atau wisuda santri baru bisa terlaksana tahun ini yang melibatkan orang banyak, setelah dua tahun lamanya ditiadakan lantaran berbagai aturan pembatasan Covid-19.
“Alhamdulillah tahun ini kita bisa melaksanakan haflah ini dengan meriah. Kemarin-kemarin tidak terlaksana karena pandemi,” ungkapnya.
Menurut Gus Imron selama 6 tahun para santri digembleng di pesantren. Tentu banyak perjuangan yang mereka torehkan, dan pengorbanan telah dilakukan para orang tua demi lulusnya anak tercinta.
Karena itu Gus Imron mengingatkan para santri yang lulus, bahwa jalan yang paling panjang yang akan dilewati nanti adalah saat berjuang di tengah-tengah masyarakat.
“Dan podasi dasarnya telah diletakan di pondok pesantren ini. Mudah-mudahan anak-anak kita yang lulus hari ini jadi anak-anak yang barokah ilmunya manfaat dunia akhirat,” harapnya.(jack)