Tangerang, Semartara.News — Anggota DPR RI Ananta Wahana menyampaikan bahwa pondok pesantren menjadi perekat dan tempat persemaian pluralisme.
Karena menurut Ananta, tidak dapat dipungkiri, hak-hak minoritas yang dijamin oleh negara sampai hari ini tidak lepas dari kebesaran hati umat Islam di Indonesia yang notabene adalah pemeluk agama mayoritas di republik ini.
Hal itu disampaikan Ananta Wahana saat sambutan pada Haflah atau Wisuda Santri Angkatan MA 21 SMK 6 Pondok Pesantren Daarul Falahiyyah, Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (6/5/2022).
“Tentu tidak lupa dengan Gus Dur yang juga santri sekaligus Kyai sebagai bapak toleransi yang sangat luar biasa, yang dalam perjuangannya tidak pernah lelah membela hak-hak kaum minoritas,” ungkap Ananta.
Anggota DPR RI Dapil Banten III Tangerang Raya itu juga menyebut, bahwa dalam sejarahnya, santri memiliki andil besar bagi Republik Indonesia.
Pertama, kata dia, terlibat dalam perjuangan melawan penjajah. Dan kedua, menjaga keutuhan sejak kemerdekaan NKRI hingga saat ini melalui dakwah dan perilaku toleransi.
“Betapa pentingnya pluralisme, yang menghargai adanya perbedaan dalam suatu masyarakat dan memperbolehkan kelompok yang berbeda untuk tetap menjaga keunikan budayanya masing-masing. Dan di pondok pesantren inilah tempat persemaiannya,” ujarnya.
Oleh karena itu, menurut Ananta, setelah 6 tahun lamanya para santri mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Daarul Falahiyyah, Cisoka, Kabupaten Tangerang yang menjadi kawah candradimuka.
Maka setelah keluar dari penggodokannya, para santri diharapkan bisa menjadi pemimpin bangsa.
“Setidaknya bisa menjadi pemimpin di masyarakat,” katanya.