Ananta Sebut Peran Penting PNM Dalam Penguatan UMKM Perkokoh Ketahanan Ekonomi Nasional

Ananta Sebut Peran Penting PNM Dalam Penguatan UMKM Perkokoh Ketahanan Ekonomi Nasional
Anggota Komisi VI DPR RI, Ananta Wahana pada kegiatan Pemasyarakatan Konsultasi Bisnis Bagi Wirausaha Kementerian Koperasi dan UMK Deputi Bidang Kewirausahaan, yang diikuti ratusan petugas PNM Tangerang Raya, bertempat di Horison Grand Serpong, Kota Tangerang, Banten, Rabu (7/9/2022).

Tangerang, Semartara.News — Anggota Komisi VI DPR RI, Ananta Wahana menyebut bahwa peran Permodalan Nasional Madani atau PNM dalam penguatan sektor usaha mikro kecil (UMK) memperkokoh ketahanan ekonomi nasional sangat penting.

Sebabnya, kata Ananta, dalam periode panjang pandemi kekuatan ekonomi informal yaitu UMKM menjadi bantalan ekonomi nasional, dan pada periode sekarang terjadi pergeseran besar-besaran dari sektor formal ke informal.

Di sinilah, lanjutnya, peran penting PNM dalam memberikan solusi bantuan modal bagi usaha rakyat kecil, dengan bunga sangat ringan hingga menjangkau pelosok-pelosok, telah memperkuat sektor UMK dan memperkokoh ketahanan ekonomi secara nasional.

“Seperti biasanya, sektor informal menjadi senjata pertahanannya. Pergeseran besar-besaran dari sektor formal ke informal. Dan PNM telah mendorong sektor UMK tumbuh luar biasa menjadi bantalan ekonomi nasional,” ungkap Ananta dalam paparanya saat kegiatan Pemasyarakatan Konsultasi Bisnis Bagi Wirausaha Kementerian Koperasi dan UMK Deputi Bidang Kewirausahaan, yang diikuti ratusan petugas PNM Tangerang Raya, bertempat di Horison Grand Serpong, Kota Tangerang, Banten, Rabu (7/9/2022).

Kegiatan Pemasyarakatan Konsultasi Bisnis Bagi Wirausaha Kementerian Koperasi dan UMK Deputi Bidang Kewirausahaan, bertempat di Horison Grand Serpong, Kota Tangerang, Banten, Rabu (7/9/2022).

Menurut Ananta, dampak pandemi Covid-19 secara global yang di Indonesia terjadi sejak awal 2020 telah meluluhlantakan semua sendi kehidupan.

Namun, pandemi di Indonsia dampaknya tidak seburuk yang terjadi seperti di banyak belahan dunia lain, karena ada semangat gotong royong holopis kuntul baris yang tumbuh di masyarakat.

Selanjutnya, Anggota DPR RI Dapil Banten III itu menyampaikan, bahwa terlepas dari hal di atas, tetap berakibat tambahnya jumlah masyarakat miskin.

Di Tangerang Raya, khususnya Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada 2019 jumlah masyarakat miskin dari 36 ribu menjadi 45 ribu jiwa di 2021.

Kota Tangerang dari 98 ribu menjadi 135 ribu jiwa, dan Kabupaten Tangerang dari 193 ribu menjadi 273 ribu jiwa di tahun yang sama.

“Memang, ekonomi perlahan mulai pulih seiring dengan berjalannya kembali kegiatan ekonomi. Namun, saat ini terdapat ancaman baru karena terjadi krisis pangan dan energi global. Pemerintah pun telah menaikan harga BBM bersubsidi sekitar 30 persen yang berpotensi akan berakibat inflasi 6 persen,” ujarnya.

“Kondisi di atas, membuat mitra-mitra Komisi VI DPR RI berpikir keras untuk ikut berperan serta memecahkan persoalan itu,” imbu Ananta Wahana.

Di antaranya Holding Ultra Mikro (PNM, Pegadaian dan BRI) dan juga Kementerian Koperasi UMK akan sangat penting peran sertanya.

Tinggalkan Balasan