Tangerang, Semartara.News – Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar program pencegahan penyakit tidak menular (PTM) sebagai upaya untuk menurunkan angka stunting di Aula Trisakti Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis. Selasa (12/11/2024)
Menurut Abraham Garuda Laksono, anggota DPRD Provinsi Banten, salah satu penyebab tingginya angka stunting adalah kurangnya pemahaman masyarakat terkait tumbuh kembang anak, khususnya dalam 1000 hari pertama kehidupan.
“Penyakit tidak menular yang berasal dari lingkungan, seperti kebiasaan tidak mencuci tangan, turut mengganggu tumbuh kembang anak dan berpotensi menyebabkan stunting. Akibatnya, masa depan anak-anak kita tidak tumbuh secara optimal,” jelas Abraham setelah Rapat Paripurna.
Penyakit seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan obesitas seringkali disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok. Kebiasaan-kebiasaan ini menjadi faktor risiko utama yang memperburuk kesehatan masyarakat, khususnya bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Abraham menambahkan bahwa turunnya angka stunting sebaiknya tidak disambut dengan euforia berlebihan, melainkan diikuti dengan upaya konsisten dalam pencegahan dan penanganan. “Kita memerlukan kolaborasi berkesinambungan antara eksekutif, legislatif, dan tenaga kesehatan. Banyak masalah kesehatan di masyarakat yang telah mengakar dan membutuhkan perhatian serius,” tegasnya.
Ia juga menyoroti fakta bahwa masih banyak masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan namun ditolak. Hal ini, menurutnya, adalah tantangan yang harus diatasi melalui integrasi layanan primer yang lebih optimal agar masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan secara menyeluruh.
Program integrasi layanan primer diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sekaligus menurunkan angka stunting di Provinsi Banten, mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak di wilayah ini. (Sayuti)