Banten, Semartara.News — Direktur Karang Tumaritis Institute, Abraham Garuda Laksono menyatakan keseriusannya menangani usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM di Tangerang raya.
Sebuah inisiasi menuju kebangkitan entitas usaha kerakyatan, agar berdaya, tumbuh kembang dan berkelanjutan.
Berbagai program diberikan, pemberdayaan fokus pada penguatan manajemen dan akses UMKM terhadap sumber pembiayaan yang menjadi titik lemah.
Perbankan dan lembaga keuangan dilibatkan. Holding ultra mikro yaitu BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani atau PNM didorong untuk campur tangan.
Serta pendampingan UMKM dengan target utama pelaku usaha mikro dan ultra mikro.
“Holding ultra mikro ini menjadi ekosistem luar biasa untuk memajukan UMKM kita,” ungkap Abraham.
Peran Karang Tumaritis Institute
Politisi muda PDI Perjuangan itu menjelaskan, Karang Tumaritis Institute adalah salah satu entitas di bawah naungan Yayasan Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, berlokasi di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten.
Bergerak di sektor ekonomi kerakyatan melalui pendidikan dan pelatihan bagi pelaku usaha informal di Tangerang Raya agar memiliki akreditasi dan naik kelas.
Hadir dari keprihatinan atas nasib usaha wong cilik yang remuk dihajar badai pandemi pada awal 2020 lalu.
Kelompok usaha yang tidak memiliki akses dalam penentuan kebijakan publik dan hanya menjadi objek politik.
Namun di balik musibah itu, Abraham melihat kegiatan usaha rakyat itu justru menjadi pondasi kokoh perekonomian nasional.
Terbukti saat krisis Covid itu melanda, bisnis UMKM tumbuh pesat. Selain kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sangat besar, melampaui pengusaha jumbo.
Juga mampu menyerap tenaga kerja hingga mencapai 97% dan mengintegrasikan investasi sebesar 60,4%.
Data Kementerian Koperasi dan UKM menyebut, jumlah UMKM di Indonesia pada 2021 mencapai 64,19 juta dengan partisipasi terhadap PDB sebesar 61 % atau senilai Rp9,58 triliun.
“Jadi, sektor bisnis UMKM memiliki peranan strategis terhadap ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Karenanya Karang Tumaritis Institute melakukan berbagai upaya kolaboratif dengan stakeholder maupun pihak lainnya.
Seperti Kementerian BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Badan Standardisasi Nasional atau BSN.
Melibatkan juga tenaga ahli di berbagai bidang usaha, baik dari akademisi maupun profesional.
Sinkronisasi dan harmonisasi program dilakukan, agar pemberdayaan UMKM terintegrasi, efektif dan efisien dalam implementasi ke depan.
Festival UMKM digelar, berbagai pendidikan dan pelatihan dilakukan, sertifikasi halal dan SNI difasilitasi. Urusan tata kelola keuangan dan modal diarahkan.
“Karang Tumaritis Institute adalah tempat tumbuh kembang usaha rakyat. Bersama kuat, dan kuat bersama,” ucap legislator Banten pilihan rakyat Pemilu 2024 itu. (TIM)