SEMARTARA – Hari kedua Idul Fitri 1441 H, Senin 25 Mei 2020, Programmer Karang Tumaritis Institute, Abraham Garuda Laksono, membagikan paket sembako kepada para tukang becak di sekitar Pasar Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang yang tidak bisa mudik lantaran pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Sebelumnya, mahasiswa James Cook University yang akrab dipanggil Abe ini, juga telah melakukan kegiatan sosial membagikan ratusan paket sembako kepada warga di sekitar Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, para seniman yang tergabung dalam Paguyuban Seni dan Budaya Jawa (PSBJ) se-Tangerang Raya, serta masyarakat umum yang terdampak COVID-19.
Abe mengatakan, dampak dari pandemi COVID-19 ini, secara ekonomi, sangat dirasakan oleh masyarakat, terutama para pekerja informal seperti tukang becak, sopir angkot, serta para seniman yang menggantungkan hidupnya di panggung event dan hajatan. Untuk itu, kata Abe, gerakan sosial yang ia lakukan, diharapkan bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi global virus yang sudah menyebar di lebih dari 200 negara di dunia tersebut.
“Dalam kondisi saat ini, masyarakat sangat membutuhkan (bantuan sembako-red). Oleh karena itu, mari kita bahu membahu melawan wabah ini dengan apa yang kita bisa. Dan, hari ini kita bagikan paket sembako untuk bapak-bapak tukang becak yang tidak bisa mudik karena COVID-19 ini,” ujar Abraham Garuda Laksono kepada wartawan.
Dikatakan pula, sejak hari lebaran pertama, Abe mengaku melihat belasan tukang becak di sekitar Pasar Kelapa Dua tetap beraktivitas mengais rezeki. Diantara tukang becak ini, rata-rata masyarakat urban yang tidak bisa pulang kampung karena pandemi COVID-19.
“Pertama, mereka tidak bisa pulang karena aturan PSBB, kedua karena memang semenjak pandemi COVID-19 pendapatan mereka menurun drastis, sehingga berdampak pada perekonomian mereka. Untuk itu, kita berharap, apa yang kami lakukan (kegiatan sosial berbagi sembako-red) ini juga bisa diikuti oleh masyarakat yang lain untuk tergerak,” paparnya.
Solihin, salah seorang tukang becak yang menerima bantuan paket sembako dari Abe, mengaku tidak bisa mudik ke Sragen-Jawa Tengah karena COVID-19.
“Mau gimana lagi, kodisinya seperti ini, narik juga sepi. Makanya enggak bisa mudik, lebaran juga narik. Kalau enggak begini ya gimana nantinya,” ucapnya.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Abe, generasi milenial berjiwa sosial yang telah peduli terhadap para tukang becak di tengah pandemi COVID-19. Menurutnya, bantuan paket sembako dari Abe ini, pasti akan bermanfaat, terlebih dalam kondisi sulit saat ini.