SEMARTARA-Perputakaan kini bertransformasi berbasis inklusi sosial, sangat dinantikan oleh masyarakat umum sebagai upaya mengembangkan dunia literasi yang mudah dijangkau. Talkshow Jambore Perpustakaan 2019 pun dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan Dan Arsip Kabupaten Tangerang, Selasa (19/11/2019).
Jambore Perpustakaan 2019 mengangkat tema Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Menuju Kabupaten Tangerang Gemilang, Dari Membaca Menjadi Karya Untuk SDM Unggul.
Baca juga: Pemuda dan Bela Negara
Perpustakaan berbasis inklusi sosial ini sangat besar pengaruhnya. Perpustakaan sebagai fungsinya menghidupkan buku dengan kegiatan yang berkaitan erat dengan literasi. 3 poin pentingnya untuk mencerahkan, memperkaya wawasan dan memperdayakan.
Penasihat Forum Taman Baca Masyarakat Se-Indonesia, Maman Suherman menyampaikan dirinya mengembangkan pola dari tumbuhnya perpustakaan yang diinisiasi oleh masyarakat, menjadi indikator penting berkembangnya dunia literasi.
Baca juga: Pelaksanaan CPNS 2019, Masuk Tahap Verifikasi Berkas
“Saat ini mulai terspesialisasi dalam 6 pola literasi. Literasi baca tulis, hitung, digital, finansial, sains serta kebudayaan dan kewarganegaraan,” ungkap Kang Maman.
Langkah pengembangan literasi yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia dengan menggelar agenda rutin setiap Hari Aksara Internasional, seluruh Taman Baca Masyarakat (TBM) se-Indonesia dikumpulkan lalu residensi dilakukan dan langkah konkretnya dengan menghasilkan karya berbentuk buku.
Baca juga: LPP Pamer Produk UKM di HUT Tangsel
“Disana mereka juga belajar 4 kompetensi dasar seperti berkomunikasi, berjejaring, berkreativitas dan berfikir kritis,” paparnya.
Berkaitan dengan literasi, termasuk pola belajar di sekolah yang paling tepat guna itu dengan cara belajar bermain di taman. Seperti yang dikatakan Bapak Pendidikan, Ki Hajar Dewantara dengan mendirikan sekolah Taman Siswa di Yogyakarta.
Baca juga: Salon La Puan Karyakan Warga Binaan
“Mereka belajar di ruang terbuka, membaca buku di taman dan sekarang itu dipraktikan di Finlandia dan Norwegia. 2 Negara dimana bidang pendidikan dan literasinya terbaik,” tukasnya.